Mohon tunggu...
Imam Hanafi
Imam Hanafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang pecinta teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kabar Papua, Saudara Kita yang Jauh di Mata namun Dekat di Hati

2 Juni 2020   00:00 Diperbarui: 2 Juni 2020   00:07 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visualisasi kata kunci terbanyak dengan kata "papua"

Akhir-akhir ini Papua cukup ramai diperbincangkan di Twitter. Bagaimana tidak? Banyak sekali hashtag yang berhubungan dengan kata kunci “Papua”. Gambar diatas merupakan visualisasi jumlah hasgtag Twitter yang didapatkan dari Drone Empirit Academic terkait “papua”.

Dan berikut merupakan sentimen dari beberapa tweet mention yang berkaitan dengan “Papua”. Data berikut juga diperoleh dari Drone Empirit Academic.

Visualisasi sentimen terhadap tweet dengan kata kunci
Visualisasi sentimen terhadap tweet dengan kata kunci "papua"

Dari diagram diatas kita cukup tau bahwa sebenarnya banyak ragam individu yang berbeda sikap. Hal ini dapat dilihat melalui diagram diatas yang mengklasifikasikan sentimen dari tweet mention menjadi negatif, positif dan netral. 

Diagram diatas menunjukkan bahwa kebanyakan pengguna twitter masih membahas “hal” buruk dari papua. Namun 44% nya masih membahas “hal” baik dari papua. 

Salah satu contoh tweet dari seorang pengguna yaitu, orang papua yang suka lagu dari Alm. Didi Kempot, cerita bahwa kehidupan masyaraat di Papua cukup toleran dan lain sebagainya. 

Hal ini terkadang membuat kita merasa bahwa ada saudara kita di sana yang sama-sama warga Indonesia yang selama ini kita jarang mendengakan kabar dari mereka disana, sungguh indah bangsa Indonesia ini.

Namun dibalik itu semua ada berita yang “cukup kelam” yang pernah dialami Papua. Tepatnya pada tanggal 1 Desember 2019 lalu. Berikut merupakan potongan berita dari Tempo yang diposting pada tanggal 27 November 2019.

Screenshot berita HUT OPM
Screenshot berita HUT OPM
Sebagai info saja, menurut Wikipedia, Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Dibawah ini merupakan poster singkan mengenai OPM yang diperoleh dari Tirto.ID.

Infografis timeline HUT OPM
Infografis timeline HUT OPM
Berikut merupakan tweet yang paling banyak di retweet pada sekitar 1 Desember 2019 lalu. Data berikut diperoleh dari Drone Empirit Academic.

Visualisasi contoh tweet dengan kata kunci
Visualisasi contoh tweet dengan kata kunci "papua"

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa #SaPapuaSaIndonesia merupakan hashtag paling dominan pada saat itu, oleh pengguna twitter bernama Handoko Tjung. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 4 Desember 2019 pemilik akun twitter Ismail Fahmi membagikan tweet yang berisi data sebagai berikut.

Visualisasi Social Network Analisis oleh Ismail Fahmi
Visualisasi Social Network Analisis oleh Ismail Fahmi

Bisa dilihat pada gambar diatas (4 Desember 2019), terlihat bahwa untuk hashtag #SaPapuaSaIndonesia diramaikan oleh beberapa influencer yang memberikan efek besar terhadap perbincangan #SaPapuaSaIndonesia.

Penutup dari saya, hendaknya kita sebagai masyarakat Indonesia hendaknya bisa berpikir mana yang benar serta perlu dilakukan dan mana yang saah serta ditinggalkan. 

Kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya bisa saling mempererat satu sama lain sehingga gerakan “semi-separatis” tersebut bisa dihentikan. Namun itu semua kembali ke pribadi masing-masing individu mau mengikuti yang mana. Setidaknya dengan artikel ini saya mencoba untuk memberikan info kepada masyarakat yang belum tau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun