LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
SMK Ma’ arif NU Tirto
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai
Agar siswa kelas X TJKT 1 yang kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran Dasar-dasar Kejuruan TJKT menjadi berminat dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran Dasar-dasar Kejuruan TJKT
Penulis
Imam Gunawan, S. Kom.
Tanggal
Jum’ at, 11 November 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Ada beberapa siswa dikelas X TJKT 1 yang kurang berminat atau tertarik dalam mengikuti pembelajaran Dasar-dasar TJKT, dari hasil observasi secara langsung beberapa siswa lebih memilih untuk memainkan smartphone dan bermain game di komputer. Sedang beradasrkan hasil angket minat yang dibagi ke siswa, terdapat beberapa siswa yang memiliki minat belajar dasar-dasar TJKT berada dalam kategori rendah. Minat atau ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran Dasar-dasar TJKT dirasa sangat penting, mengingat dasar-dasar TJKT merupakan mata pelajaran yang menjadi dasar dari pelajaran kejuruan ditingkat selanjutnya.
Peran :
- Guru sebagai subjek praktik baik
- Siswa sebagai objek praktik baik
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
- Kemampuan pengoperasian personal komputer oleh siswa masih kurang
- Kurangnya jumlah personal komputer yang dapat digunakan siswa
- Mengubah cara belajar siswa agar dapat lebih aktif di kelas
- Mengubah Teacher Center menjadi Student Center dalam pelaksanaan pembelajaran
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Adapapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi tantangan dan situasi tersebut adalah :
- Mengubah sistem pembelajaran yang dulu berpusat pada guru menjadi sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa. Ini dtujukan agar siswa jauh lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
- Memaksimalkan diskusi kelompok, dengan melakukan diskusi secara berkelompok, peserta didik akan terpacu untuk bisa mengmukakan pendapat sehingga pembelajaran akan menjadi lebih aktif.
- Penggunakan model pembelajaran problem-based learning, penggunaan model pembelajaran problem-based learning dapat menghubungkan dunia nyata dengan materi yang dipelajari, sehingga membuat siswa lebih berminat karena kasus yang ditampilkan selalu berhubungan dengan dunia nyata.
- Penggunaan TPACK yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Penggunaan TPACK dalam pembelajaran membuat pembelajaran menjadi lebih aktif, selain itu penggunaan TPACK juga digunakan untuk memperbanyak pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Setelah melakukan aksi yang telah dipaparkan sebelumnya, diperoleh hasil yaitu penerapan sistem pembelajaran student center dengan menggunakan model pembelajaran Problem-based learning dengan bantuan TPACK, minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Dasar-dasar TJKT menjadi lebih meningkat, dibuktikan dengan hasil angket minat peserta didik dimana yang berada dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi. Selain itu peningkatan juga terjadi pada hasil belajar peserta didik dimana dalam kondisi awal ketuntasan hasil belajar berada diangka 45,83% menjadi 91,67% untuk ketuntasan hasil belajar.
Yang berperan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah periapan materi pembelajaran baik berupa Modul ajar, LKPD, dan Media Pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran Problem-Based learning dengan ciri perpusat kepada peserta didik dalam pembelajaran juga merupakan penentu keberhasilan pembelajaran. Model pembelajaran PBL dengan sintak-sintaknya mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dalam mencoba menyelesaikan permasalahan dan juga memberika semangat dalam mengikuti pembelajaran karena termasuk dalam pembelajaran yang menyenangkan.
Dengan begitu, model pembelajaran Problem-based learning berbantuan TPACK pada mata pelajaran Dasar-dasar TJKT mampu meningkatkan minat atau ketertarikan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dikelas.