Murinus Cornelius Piepers (1836-1919) mungkin bukan nama yang sering terdengar dalam sejarah sains, apalagi jika dibandingkan dengan tokoh besar lain pada abad 19 seperti Alfred Russel Wallace. Namun, Piepers memiliki peran penting dalam perkembangan awal penelitian kupu-kupu di Pulau Jawa. Piepers yang bekerja sebagai pegawai Departemen Hukum di Hindia Belanda memiliki minat besar untuk mempelajari kupu-kupu. Ketertarikannya ini yang membawanya untuk sering melakukan eksplorasi kupu-kupu di Jawa yang kemudian menjadi bagi kontribusinya di dunia entomologi.
Selama hampir 28 tahun menetap di Hindia Belanda, Piepers pernah menjelajahi beberapa pulau seperti Sumatera dan Sulawesi sebelum akhirnya menetap paling lama di Pulau Jawa. Selama menetap di Jawa, Piepers fokus eksplorasi yang mencakup wilayah Jawa Barat sampai Jawa Timur. Ia juga sering meminta bantuan penduduk setempat untuk mengambil ulat dan spesimen kupu-kupu dari lokasi yang sulit dijangkau sendiri. Terkadang juga Piepers membeli spesimen kupu-kupu dari beberapa kolektor serangga.
Hasil eksplorasi diterbitkan dalam buku Rhopalocera of Java (1909-1918) yang terdiri dari empat volume berdasarkan famili kupu-kupu. Alasan utama terpisahnya buku ini karena tingginya biaya penerbitan pada masa itu. Untuk mengatasi kendala ini, Piepers memutuskan untuk membagi karyanya menjadi empat volume agar proses penerbitan tetap dapat berjalan walaupun dengan dana terbatas.
Piepers berkolaborasi dengan Pieter Cornelius Tobian Snellen, ahli serangga asal Belanda. Keahlian taksonomi dari Snellen berperan penting dalam membantu klasifikasi dan identifikasi hampir semua jenis kupu-kupu di buku Rhopalocera of Java. Selain itu, Hans Fruhstorfer, kolektor serangga terkenal asal Jerman yang sudah menjelajah berbagai negara juga memberikan kontribusi besar dengan menyumbangkan koleksi spesimen. Tentunya, koleksi ini menjadi tambahan data yang sangat berharga untuk melengkapi temuan Piepers selama eksplorasi kupu-kupu di Jawa.
Rhopalocera of Java memuat informasi tentang berbagai jenis, persebaran, dan informasi singkat setiap jenis kupu-kupu. Piepers dan Snellen berhasil mengidentifikasi sekitar 300 jenis kupu-kupu selama penelitiannya. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi spesimen kupu-kupu ataupun ulat yang sudah dikumpulkan secara langsung selama eksplorasi. Dengan demikian, Rhopalocera of Java pun menjadi salah satu warisan ilmiah dan jejak penting dalam studi kupu-kupu di Jawa yang masih relatif belum banyak diketahui pada masa itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI