"Delapan Kesalahan dan Pelajaran Berharga dari ADHD yang Tak Terdeteksi di Usia Dewasa"
Hidup sebagai orang dewasa dengan ADHD yang tak terdiagnosis selama bertahun-tahun seperti menavigasi labirin gelap tanpa peta. Saya sering merasa seperti pecundang, terperangkap dalam siklus depresi, kecemasan, dan kebingungan. Saya kehilangan arah di dunia yang tampaknya dirancang untuk orang-orang yang terorganisir dan fokus.
Saya kesulitan mempertahankan pekerjaan. Saya berulang kali terjebak dalam pola makan yang tak teratur, merasa cemas, dan mudah kewalahan. Hidup saya sering kali tampak kacau, seperti potongan-potongan puzzle yang tidak pernah cocok. Dan ya, saya tahu banyak orang menganggap saya aneh.
Sekarang, saya tinggal bersama orang tua saya, membantu mereka menghadapi masalah kesehatan mereka. Saya jarang bersosialisasi, dan rutinitas saya tidak jauh dari sekadar menjalankan tugas harian atau melatih diri di gelanggang skating. Hidup saya sederhana, dan meskipun kadang merasa malu, saya juga belajar untuk menerima ini sebagai bagian dari perjalanan saya.
Namun, sebelum 2021, saya tak pernah tahu apa yang salah. Saya sering bertanya-tanya mengapa hidup terasa lebih berat daripada orang lain, mengapa saya selalu merasa berbeda, seperti potongan puzzle yang tak pernah cocok di tempatnya.
Hingga akhirnya, setelah episode kesehatan mental yang sangat berat, saya didiagnosis ADHD tipe inatentif. Diagnosis itu adalah titik balik besar. Semua kekacauan selama dua dekade terakhir tiba-tiba masuk akal.
Dari perjalanan ini, saya belajar delapan pelajaran berharga yang ingin saya bagikan kepada Anda:
Kesalahan: Mengabaikan gejala sejak dini
Pelajaran: Jangan ragu untuk mendengarkan tubuh dan pikiran Anda. Ketidaknyamanan sering kali adalah sinyal bahwa ada yang perlu diperhatikan.Kesalahan: Memaksakan diri untuk hidup sesuai ekspektasi orang lain
Pelajaran: Hidup bukan tentang menyenangkan orang lain, melainkan tentang menemukan cara Anda sendiri untuk berkembang.Kesalahan: Tidak meminta bantuan
Pelajaran: Tidak ada yang salah dengan meminta pertolongan. Ini adalah tanda keberanian, bukan kelemahan.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!