Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dyslexia Bukan Disabilitas tapi Pahlawan Super

5 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   09:39 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dyslexia bukan Disabilitas tapi Pahlawan Super

Di akhir semester guru saya memberikan hasil laporan pada ayah saya dan berkata : "Imam adalah anak yang sangat ramah dan mudah bergaul. Ia sopan dan menyenangkan. Namun, dalam hal akademik, konsentrasi Imam sangat rendah. Ia akan membutuhkan bantuan tambahan tahun depan, khususnya dalam membaca dan fonetiknya."

Sejak saat itu, perjalanan saya dengan membaca, menulis, mengeja, dan ujian standar menjadi penuh perjuangan. Di sekolah, saya sering berada di kelas dengan tingkat kemampuan terendah untuk sebagian besar mata pelajaran. 

Saya juga mengikuti kelas tambahan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman. Tetapi, saya tidak pernah benar-benar mengerti apa yang salah dengan diri saya. Saya mencoba keras, tetapi saya berpikir bahwa saya hanya sedikit lambat atau bahkan bodoh.

Dyslexia berasal dari kata Yunani dys yang berarti sulit atau buruk, dan lexia yang berarti kata atau bahasa. Secara sederhana, disleksia adalah kesulitan dalam memproses kata atau bahasa. Namun, definisi formal menyebutnya sebagai gangguan belajar spesifik yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan mengeja.

Banyak orang menganggap dyslexia sebagai hambatan, bahkan sebuah cacat. Tetapi, apa benar demikian? Bagaimana jika saya katakan bahwa disleksia sebenarnya adalah sebuah kekuatan super?

Dalam perjalanan saya, saya menemukan tiga sisi positif yang jarang diketahui orang tentang disleksia:

  1. Kreativitas yang Unik
    Banyak penderita dyslexia memiliki kemampuan artistik dan kreativitas yang luar biasa. Lihatlah nama-nama besar seperti Pablo Picasso, Steven Spielberg, dan Orlando Bloom. Mereka semua menghadapi disleksia, tetapi itu tidak menghentikan mereka untuk berkarya.

Seperti mereka, saya juga menemukan kreativitas sebagai pelarian dari tekanan akademik. Ketika sekolah terasa terlalu sulit, saya menyalurkan energi saya ke seni, musik, dan olahraga. Bahkan, saya pernah menghiasi kamar saya sendiri dengan graffiti. Orang tua saya, yang sangat mendukung, memutuskan untuk melihat ini sebagai cara saya mengekspresikan diri.

Penelitian menunjukkan bahwa otak penderita disleksia sering kali mengandalkan sisi kanan yang bertanggung jawab atas kreativitas, imajinasi, dan pemikiran holistik. Hal ini menjelaskan mengapa banyak dari kami unggul di bidang seni dan desain.

  1. Kemampuan Memecahkan Masalah
    Dyslexia juga memberi saya kemampuan untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda. Saya tidak hanya berpikir di dalam kotak saya bahkan tidak melihat kotaknya! Kemampuan ini membantu saya menjadi pemecah masalah yang kreatif dan inovatif.

Richard Branson, pendiri Virgin Group, dan Jamie Oliver, koki terkenal, adalah contoh nyata penderita dyslexia yang sukses di dunia bisnis. Mereka memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenali tren dan menciptakan solusi yang inovatif.

  1. Kemampuan Berpikir Spasial
    Banyak penderita dyslexia memiliki kemampuan berpikir spasial yang hebat kemampuan untuk membayangkan sesuatu dari berbagai perspektif. Ini adalah kekuatan yang sangat penting dalam bidang arsitektur, desain, dan teknik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun