Keajaiban Pikiran Disleksia
"Setiap keunikan adalah kekuatan. Setiap cerita adalah hadiah. Dan inilah ceritaku, sebuah perjalanan melalui tantangan, harapan, dan kemenangan."
Ketika Kalian mendengar kata disleksia, apa yang terlintas di benak Kalian? Barangkali, bayangan seorang anak yang kesulitan membaca, huruf-huruf yang tampak menari di halaman, atau perjuangan sunyi yang hanya sedikit dipahami orang lain. Namun bagi saya, disleksia adalah lebih dari itu. Disleksia adalah sebuah hadiah.
Saya mengajak Kalian berhenti sejenak. Bayangkan sebuah dunia di mana pola pikir yang berbeda tidak hanya diterima, tetapi dirayakan. Dunia di mana kemampuan untuk berpikir lateral, melihat gambaran besar, dan menciptakan ide-ide segar dihargai sebagai kekuatan super. Saya percaya dunia itu bukan hanya mimpi, melainkan tujuan. Dan inilah cerita saya sebuah perjalanan melalui labirin tantangan, berbalut harapan, hingga tiba di titik kemenangan kecil yang berarti besar.
Sebagai seorang dengan disleksia, sistem pendidikan adalah medan perang yang sulit dimenangkan. Ketika teman-teman saya dengan mudah membaca halaman demi halaman buku cerita, saya merasa terjebak. Kata-kata seolah-olah kehilangan bentuknya. Huruf-huruf menari, berganti posisi, dan kabur. Guru-guru saya sering berkata, "Kamu harus lebih fokus," atau, "Coba lebih keras lagi." Kalimat-kalimat itu terus terngiang, menciptakan lubang kecil di hati saya, tempat rasa percaya diri saya perlahan menghilang.
Namun, di tengah kebisingan kritik dan kebingungan, saya mulai menyadari sesuatu: otak saya tidak rusak. Otak saya hanya bekerja dengan cara yang berbeda.
Pemikiran disleksia adalah keunikan, bukan kelemahan. Otak saya terhubung dengan cara yang memungkinkan saya menemukan pola, melihat solusi kreatif, dan membayangkan dunia yang lebih luas daripada sekadar teks di atas kertas. Ketika anak-anak lain membaca "cerita biasa," saya menciptakan dunia paralel dengan detail yang hanya bisa muncul dari imajinasi liar seorang pemikir disleksia.
Tahukah Kalian, 1 dari 5 orang memiliki disleksia? Itu berarti ada jutaan orang di luar sana dengan cara berpikir yang bisa membawa perubahan besar. Sayangnya, tantangan terbesar bukan terletak pada disleksia itu sendiri, tetapi pada sistem yang belum mampu mengenali potensi luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang seperti kami.
Banyak perusahaan besar seperti Google, Apple kini menyadari nilai yang dibawa oleh pemikir disleksia. Mereka merekrut individu-individu dengan kemampuan unik untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks, menciptakan inovasi, dan melihat solusi di tempat yang tidak terduga. Jika dunia bisnis saja sudah mulai membuka pintu, mengapa sistem pendidikan tidak mengikuti jejak ini?
Untuk Kalian yang membaca ini apakah Kalian seorang guru, orang tua, pemimpin, atau hanya seseorang yang penasaran ketahuilah bahwa Kalian memiliki peran penting. Anak-anak disleksia tidak butuh kasihan, tetapi kesempatan. Dengarkan ide-ide mereka. Jangan membatasi dengan kata "tetapi"; gantikan dengan kata "dan." Jangan hanya menilai dari apa yang mereka tidak bisa lakukan; fokuslah pada apa yang bisa mereka ciptakan.
Bagi saya, disleksia adalah hadiah yang penuh warna. Ya, ada kesulitan, tetapi ada pula keajaiban di dalamnya. Di balik tantangan membaca, saya menemukan imajinasi tanpa batas. Di balik kesulitan menulis, saya menemukan cara berpikir yang unik. Dan di balik setiap kegagalan, saya menemukan keberanian untuk terus maju.
Kita semua adalah bagian dari perjalanan ini. Bersama-sama, kita bisa menciptakan dunia di mana perbedaan dirayakan dan hadiah dari pikiran disleksia dihargai sebagaimana mestinya. Jadi, mari berjalan bersama. Bukan untuk menyamakan semuanya, tetapi untuk melihat bahwa dalam keanekaragaman, ada kekuatan yang tak terhingga.
Terima kasih telah mendengar ceritaku. Semoga ini menjadi pengingat bahwa setiap perjalanan, setiap tantangan, dan setiap kemenangan kecil, adalah bagian dari sebuah hadiah yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H