Melalui perjalanan ini, saya belajar bahwa meskipun kata-kata saya tertinggal, makna tidak pernah hilang. Setiap anak disleksia memiliki cerita untuk diceritakan cerita yang tak selalu bisa diucapkan, tetapi bisa dirasakan. Maka, tugas kita sebagai orang dewasa adalah mendengar dengan hati, bukan hanya dengan telinga, dan membantu mereka menemukan bahasa mereka sendiri, yang mungkin tak terlihat, tetapi sangat bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H