Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Pembelajaran Diferensiasi adalah Kunci bagi Anak Berkebutuhan Khusus?

13 November 2024   08:37 Diperbarui: 13 November 2024   09:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setiap dukungan yang ia berikan, saya merasa kepercayaan diri saya mulai tumbuh. Saya tidak lagi merasa sebagai anak yang "bodoh" atau "gagal." Guru tersebut melihat potensi saya di balik tantangan yang saya hadapi.

Mewujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Hati

Pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya tentang metode atau teknik mengajar. Ini adalah upaya untuk memahami anak-anak yang sering kali merasa terabaikan dan tidak dipahami. Seperti yang dikatakan oleh Rita Pierson, seorang guru yang berdedikasi, "Setiap anak membutuhkan seorang juara." Anak berkebutuhan khusus pun membutuhkan seorang guru yang percaya pada mereka, yang melihat mereka sebagai bintang yang tersembunyi.

Melalui Dyslexia Keliling Nusantara, saya melihat bagaimana anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus berjuang untuk dipahami. Saya percaya, jika setiap guru memiliki kemauan untuk belajar dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, kita bisa membangun sekolah yang benar-benar inklusif---tempat di mana setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk meraih mimpi mereka.

Anak-anak berkebutuhan khusus bukanlah beban, melainkan permata yang belum terasah. Mereka membutuhkan lebih dari sekedar kurikulum yang baku; mereka membutuhkan pemahaman, kesabaran, dan metode pembelajaran yang berdiferensiasi. 

Sebagai guru, kita memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk menjadi cahaya bagi mereka yang berada dalam kegelapan. Mari kita gapai bintang yang tersembunyi ini dengan hati terbuka dan kesungguhan untuk memahami, agar mereka dapat bersinar dengan caranya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun