Penjara pikiran dan masa lalu kini jauh dari kehidupan saya; saya telah meninggalkannya di belakang. Saya menemukan kembali diri saya, bukan sebagai seseorang yang sempurna, tetapi sebagai seseorang yang kuat, yang mampu bangkit dari kegelapan dan melangkah maju dengan penuh keyakinan. Dan di setiap langkah yang saya ambil, saya tahu saya bergerak menuju sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang lebih baik. Dan mungkin, suatu hari nanti, saya akan menemukan cara untuk menyembuhkan luka antara saya dan ibu saya, dan akhirnya menemukan kedamaian sejati yang selama ini saya cari.Namun, saya tahu penderitaan disleksia tidak hanya terjadi di sekolah dasar, tetapi juga hampir di semua aspek kehidupan perdagangan, pemerintahan, dan sebagian besar komponen kehidupan modern lainnya. Membaca adalah hal yang sangat penting; mereka yang kurang membaca seringkali terjebak dalam stigma sebagai "bodoh atau malas". Banyak dari mereka akhirnya berakhir di penjara karena tidak "cocok" dengan sistem pendidikan yang ada. Kisah saya adalah pengingat bahwa di balik setiap individu dengan tantangan, terdapat potensi yang menunggu untuk ditemukan dan dikembangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H