Saya tahu, seperti saya, dia akan menemukan kekuatannya di balik tantangan yang ia hadapi. Disleksia bukanlah akhir dari segalanya; itu hanyalah cara lain untuk melihat dunia, dengan tantangan yang datang beriringan dengan kekuatan luar biasa.
Disleksia mungkin terlihat seperti kelemahan bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah pintu menuju cara berpikir yang berbeda. Itu adalah peta menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri saya sendiri dan bagaimana saya melihat dunia. Dunia yang sering kali terasa asing dan sulit dijangkau oleh mereka yang hidup tanpa disleksia, menjadi tempat di mana saya harus menciptakan peta saya sendiri. Saya belajar bahwa kekuatan sejati berasal dari menerima diri apa adanya, serta menemukan cara untuk berkembang, bukan terlepas dari, tetapi melalui tantangan-tantangan ini.
Pengalaman baik dan buruk saya dengan disleksia mengajarkan saya bahwa dunia ini penuh dengan kemungkinan, bahkan ketika tampaknya seluruh pintu tertutup. Setiap pengalaman adalah bagian dari spektrum kompleks yang membentuk siapa saya hari ini. Dan jika ada satu hal yang saya pelajari, itu adalah bahwa kekuatan terbesar seseorang sering kali ditemukan di tempat-tempat yang paling tidak diharapkan dalam kelemahan, dalam tantangan, dan dalam kegagalan.
Disleksia, dengan segala spektrumnya, bukanlah kekurangan. Itu adalah perjalanan yang unik, dan saya adalah bukti hidup bahwa dari dalamnya, bisa lahir kekuatan yang luar biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H