C. Keterkaitan coaching dan pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Sebelum merancang pembelajaran berdiferensiasi, terlebih dahulu kita dapat memetakan kebutuhan belajar murid paling tidak berdasarkan tiga aspek yaitu aspek kesiapan minat dan profil murid ketiga aspek tersebut dapat ditelusuri dari murid salah satunya melalui proses coaching pembelajaran berdiferensiasi bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid diperlukan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal karena pembelajaran berdiferensiasi berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan guru merespon kebutuhan belajar murid tersebut.
D. Keterkaitan coaching dan pembelajaran sosial emosional
Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk:
 a. Memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi  Menetapkan dan mencapai tujuan positif
 b. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
 c. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif  Membuat keputusan yang bertanggung jawab
Pembelajaran sosial emosional berbasis kesadaran penuh untuk mewujudkan kesejahteraan(well-being), Kompetensi sosial emosional tersebut yaitu kesadaran diri (pengenalan emosi), pengelolaan diri (pengenalan emosi dan fokus), kesadaran diri (empati), keterampilan sosial (resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
E. Keterkaitan keterampilan coaching dengan kompetensi pemimpin pembelajaran.
Keterampilan coaching perlu dimiliki para pemimpin pembelajaran untuk menuntun segala kekuatan sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid. Coaching, memiliki peran yang sangat penting bagi pemimpin pembelajaran karena dapat digunakan untuk menggali potensi diri sekaligus mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Proses coaching yang berhasil akan menghasilkan kekuatan bagi coach dan coachee untuk mengembangkan diri secara berkesinambungan. Pengembangan kekuatan dan potensi diri inilah yang akan menjadi tugas seorang coach (pemimpin pembelajaran).
Berikut adalah contoh praktek Coaching saya praktekan. Selamat menyaksikan.Â