Mohon tunggu...
Imam Budiman
Imam Budiman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kapuhunan Si Anang - Puisi Imam Budiman

6 Februari 2016   01:07 Diperbarui: 6 Februari 2016   01:17 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sketch by: Nour Hartani"][/caption]

Kapuhunan Si Anang

 

kelelepon hijau, gula merah berpupur pecahan kelapa-kelapa

antara air liur atau lelehan otak yang meloncat ke dunia hariba

ingin mengecap. barang satu dua jikalau amang adut berlewat

sekiranya tidak, maka mak, buatlah untuk si anang di panci tuamu

agar bahan kujarah dengan sendal yang sama-sama kanan

telah lama tak pernah kau ramu peluh dalam kue-kue basah

dalam minyak-minyak jelantah; dalam lembayung cecara

maka mak, air meretas, buatkanlah!

 

menuju lapangan menggendong lelayang bertali teraju

serta bapak tiga anak berbenang setebal  urat leher tangan

layang-layangnya meningkahi sesekali, lelayangku sendam

geram gusar menebang dari bawah, lelayangku acuh bergeming

akhirnya menerabas, sial julak itu, limbung lelayangku putus

mengejar belantara ilalang, menggelinjang tumit diraba putri malu

tak hirau, tak hirau, tak hirau semua, segala

itu nyawa sore serta kekawan, jangan ada yang ikut mengejar!

 

menggertak senja, nisan berkembang baru itu bermuara lancip

di antara kabut silam akan menyempurna hari, merapatnya

anang tersandung rebah, punggung bersimbah anak jantung, merah darah

sembari berucap, jangan rebut lelayangku lelaki tua berjubah bening!

serta merta dunia gelap seketika, tenang beralih pualam baqa’

 

O, mak kelelepon hijau, gula merah berpupur pecahan kelapa-kelapa

antara air liur atau lelehan otak yang meloncat ke dunia hariba

kalalapon nang pian ulahkan sagan ulun mana mak?

2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun