Mohon tunggu...
imam asyari rifai
imam asyari rifai Mohon Tunggu... News Anchor -

Lahir dan Besar di Republik Indonesia, beserta segala kerusakan moral, budaya, dan lingkungannya. Tumbuh menjadi insan cerdas dengan belajar, bertanya, dan berpendapat. Dirgahayu Republik Indonesia, Ayo Kerja!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menghapus Bus Sekolah?

26 Agustus 2015   12:26 Diperbarui: 26 Agustus 2015   13:56 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta, mengalihkan subsidi bus sekolah gratis, ke layanan transjakarta gratis, masih perlu pertimbangan matang. Pemprov menilai keberadaan bus sekolah (gratis) tidak efektif, dan hanya membuang anggaran daerah saja. Padahal, data dilapangan, jumlah bus sekolah masih terus dibatasi oleh dinas perhubungan DKI Jakarta. 

Target pencapaian tahun 2015, bus sekolah harus mampu mengangkut 35.000 pelajar setiap hari, dengan jumlah armada sebanyak 400 unit. Kondisi saat ini, bus sekolah hanya  111 unit yang aktif melayanai pelajar di Jakarta namun mampu mengangkut 24.000 pelajar setiap hari. 

Dari hasil perbincangan saya dengan UPT bus sekolah, Dewi Susanti (26/8) menjelaskan upaya UPT bus sekolah untuk terus produktif melayani kebutuhan pelajar yaitu dengan merubah rute perjalanan bus sekolah dari zona kurus (sepi peminat) ke zona gemuk (ramai peminat). Hasilnya, dengan jumlah unit yang sama, UPT mampu meningkatkan jumlah pengguna, dari 15.000 naik menjadi 24.000 pelajar / hari. 

Sebagai pejabat pelaksana, Dewi akan tetap patuh pada kebijakan pemprov DKI Jakarta, jika nantinya keberadaan bus sekolah akan dihilangkan dan dialihkan ke layanan gratis transjakarta. Namun, perlu jadi perhatian kita bersama, penyebaran sekolah di DKI Jakarta tidak cukup jika hanya dicover dengan rute transjakarta. 

Sayapun coba menumpang salah satu armada bus sekolah dengan nomor registrasi BS.Z.28, dengan rute Lubang Buaya - Ranco. Saya mendapati para siswa dari SMPN 24 Jakarta, yang tengah menumpang bus sekolah menuju jalan pondok gede, jakarta timur. Salah seorang pelajar bernama Putri (14 Tahun) siswa kelas 8, sudah satu tahun terakhir merasakan manfaat dari keberadaan bus sekolah gratis. 

Ketika saya tanya apakah sudah tahu informasi bus sekolah akan di hapuskan ? putri (14 tahun) hanya menggeleng. Apakah sudah tahu KJP kamu bisa untuk naik bus transjakarta gratis ? putri kembali menggeleng tidak tahu sambil berkata "Jalur transjakarta tidak lewat rumah saya, jadi percuma. Lagian lebih seru naik bus sekolah sama temen-temen". 

Jika kita berjalan sedikit ke belakang tentang kontroversi Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2014 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang menetapkan penerimaan siswa berdasarkan zonasi. Untuk tingkat sekolah dasar (SD) zonasi mencakup wilayah kelurahan, SMP zonasi mencakup wilayah kecamatan, dan SMA mencakup wilayah rayon (3 kecamatan terdekat). Apakah perlu naik Transjakarta untuk meneumpuh jarak pendek seperti ini ? Tetapi bus sekolah yang jelas-jelas mampu mengakomodasi kebutuhan ini justru hendak dihilangkan! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun