Malam ini aku berdiskusi  dengan lantangnya
Mendebat pencari tuhan yang tak yakin adanya tuhan
Sampai satu ketika aku pun mengikutinya
bahwa tuhan itu tidak ada
Tidak pernah ada.
Akupun bertanya, kenapa kau menyalahkan tuhan atas keterpurukanmu
Jika hati, mata, tangan, mulut, dan anggota tubuhmu milikmu
Bukankah itu milikmu jawabku,
Jika begitu kaulah yang membuat dirimu terpuruk, mengapa kau menyalahkan tuhan
Bukankah jika tuhan tidak ada, dirimulah pemilik ragamu, jiwamu, dan kehidupanmu
Jika demikian, bukankah kebahagian, kebahagian dan kesedihan kau yang memiliki dan kaulah yang menciptakanÂ
Lalu kenapa Tuhan kau salahkan, padahal tuhan tidak pernah ada, dan kaulah pemilik kehidupanmu.
Jika demikian, seharusnya kau yang menciptakan kesedihanmu, kau yang menciptakan keterpurukanmu dan juga yang membuat hatimu sakit.
Jangan salahkan Tuhan yang tidak pernah ada dan tak pernah hadir dihadapanmu. Karena Tuhan tidak pernah ada bagimu.
Jika kehidupanmu adalah milikmu, kaulah pemiliknya dan kaulah yang dapat merubah, menciptakan dan menghadirkan kebaikan dan keburukan bagimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H