Pengertian Standar OperasioalÂ
 Standar Operasional Prosedur Menurut Budihardjo dalam (Agustina, 2021) merupakan suatu perangkat lunak pengatur yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja tertentu. Oleh karena itu prosedur kerja yang dimaksud bersipat tetap, rutin dan tidak berubah-ubah, prosedur kerja tersebut dibakukan menjadi dokumen tertulis yag disebut sebagai Standar Operating procedure atau disingkat SOP. Dokumen tertulis ini selanjutnya dijadikan standar bagi pelaksanaan prosedur kerja tertentu tersebut.
 Menurut Atmoko dalam (Pratama & Permatasari, 2021) mengatakan SOP merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintahan berdasarkan indikator-indikator teknis, administrative dan procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
 SOP juga dapat didefinisikan sebagai dokumen yang menyajikan langkah-langkah detail dan instruksi yang harus diikuti untuk menjalankan suatu tugas atau proses tertentu dalam perusahaan.  Menurut Amani. P (2016) dalam (Rahman, 2021) SOP merupakan rangkaian proses instruksi kerja secara tertulis dan terdokumentasi mengenai rangkaian penyelenggaraan administrasi perusahaan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukannya.
 Adanya SOP akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan memberikan suatu  rancangan berupa SOP yang akan menjadi pedoman karyawan dalam melakukan tugasnya untuk meminimalisir kesalahan saat melakukan tugas masing-masing karyawan. Tanpa adanya SOP, maka antara manajemen dan karyawan tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dan tidak dapat menentukan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
 Jenis-jenis Standar OperasionalÂ
Jenis-jenis Standar Operasional Prosedur SOP memperlihatkan ragam pendekatan yang digunakan dalam mengatur dan mendokumenkan proses atau tugas diberbagai organisasi. Menurut penelitian jonhson, at el. ( 2018), variasi jenis SOP mencakup SOP operasional yang menjelaskan proses sehari-hari, SOP kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang berfokus pada aspek keselamatan kerja, dan SOP kualitas yang menetapkan standar mutu produk atau layanan.Â
Selain itu, patel dan gupta (2019 ) menyebutkan jenis SOP keamanan yang berkaitan dengan pengamanan sumber daya organisasi dan data, serta SOP manajemen proyek yang digunakan dalam mengelola proyek-proyek organisasi. Smith dan Brown ( 2020 ) menambahkan bahwa terdapat pula jenis SOP pelayanan pelanggan yang mengatur pelayanan kepada pelanggan. SOP administrasi dan tata kelola untuk  mengatur administrasi organisasi, serta SOP teknis yng berkaitan dengan aspek teknis dalam organisasi dengan memahami jenis-jenis ini, organisasi dapat memilih pendekatan yang sesuai denga kebutuhan mereka dalam mengatur operasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pelaksanaan tugas dan proses. Adapun jenis jenis standar operasional prosedur yang umum digunakan Sebagai berikut.Â
 * SOP Operasional: Menjelaskan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menjalankan proses operasional sehari-hari dalam suatu organisasi. Ini mencakup proses untukpengelolaan inventaris, prosedur penerimaan barang, atau SOP untuk pengoperasian mesin di pabrik.
 * SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3): Berkaitan dengan prosedur untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di  lingkungan kerja. Contohnya, SOP untuk penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur evakuasi kebakaran, atau SOP untuk penangan bahan kimia berbahaya.
 * SOP Kualitas: menetapkan standar dan prosedur untuk menjaga kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi,. Ini mencakup SOP untuk pengendalian mutu produksi, SOP pemeriksaan produk akhir, atau SOP untuk menangani keluhan pelanggan.