[caption id="attachment_399049" align="aligncenter" width="391" caption="dok pribadi, pantai remen"][/caption]
Tuban, salah satu kota di bagian utara Jawa Timur yang tengah gencar mempromosikan wisatanya. Di kalangan masyarakat umum, Tuban memang terkenal dengan wisata religinya. Hal ini ditandai dengan adanya makam salah satu wali dari sembilan wali yang ada di Jawa, yakni sunan Bonang. Setiap hari selalu ada hilir mudik wisatawan yang berkunjung ke Tuban khususnya untuk berziarah ke makam sunan Bonang. Baru-baru ini Tuban mulai melebarkan sayapnya di dunia wisata. Pemerintah kabupaten Tuban mulai memperkenalkan potensi wisata alam ke semua pecinta traveling. Salah satu wisata yang mulai diperkenalkan ke wisatawan adalah pantai Remen.
Pantai ini terletak di daerah Jenu. Untuk menuju lokasi pantai ini bisa melalui jalur berikut. Dari arah pusat kota Tuban ikuti lah jalur bus yang menuju ke arah Semarang melalui Pantura. Telusuri Pantura hingga keluar batas kota Tuban, yang ditandai dengan patung kuda jingkrak. Setelah patung ini, carilah rumah makan Rasa Utama yang ada di sebelah kanan jalan. Rumah makan ini biasanya disingggahi bus patas jurusan Surabaya-Semarang (Jaya Utama dan Indonesia) untuk sejenak mengistirahatkan penumpangnya.
Tepat disebelah barat rumah makan ini ada jalan raya Beji, ciri khas jalan ini adalah posisinya di peta berupa diagonal dari kanan bawah ke kiri atas. Ikuti jalan raya Beji ini hingga melihat masjid yang terletak di perempatan jalan. Kemudian dari perempatan yang ada masjidnya ini, ambil jalan ke arah kanan (utara) dan masuk ke jalan raya Mentoso. Ikuti terus jalan raya Mentoso ke utara hingga mentok, kemudian belok ke kiri dan jalan terus lagi hingga menemui balai desa Remen yang posisinya ada di sebelah kiri jalan. Sekitar 10 meter dari balai desa, ada jalan kecil di sebelah kanan jalan, yang di tandai dengan petunjuk kecil wisata pantai Remen. Ikuti saja jalan kecil ini hingga melihat pos pemberhentian sederhana yang dikelola masyarakat untuk parkir kendaraan. Sebagai informasi tambahan, jalan ini memang kecil sehingga akses jalan hanya cukup untuk 1 mobil dan ada beberapa bagian yang masih berupa tanah.
[caption id="attachment_399050" align="aligncenter" width="249" caption="dok pribadi, sebagian jalan masih berupa tanah"]
Menikmati pantai Remen bisa dengan berbagai macam cara. Mulai dari memancing, berenang, bermain pasir, atau cuma berjalan-jalan menelusuri semua area pantai Remen. Pemandangan awal saat memasuki pantai ini seperti melihat sekilas duplikasi Ranu Kumbolo yang ada di Semeru. Sebuah kolam besar di kelilingi rimbunnya pepohonan menyambut hangat para pengunjung yang baru datang. Bila banyak pantai lainnya yang punya vegetasi mangrove, pantai ini bisa dikatakan anti mainstream untuk hal vegetasi. Yap, sekeliling pantai ini banyak terlihat hijaunya pohon cemara. Selain itu, jernihnya air menarik kuat minat setiap pengunjung untuk segera melepas baju dan berenang di dalamnya. Di beberapa sudut juga nampak penduduk lokal mengayunkan joran, berharap peruntungan akan adanya ikan yang mau memakan umpan.
[caption id="attachment_399052" align="aligncenter" width="408" caption="dok pribadi, kolam air di pantai remen"]
Cara asyik lainnya menikmati pantai ini adalah berendam di dalam pasirnya yang putih. Meskipun terik matahari menyinari tanpa belas kasihan, pasir di pantai ini tidak lah panas. Buat galian sepanjang tubuh anda, minta kawan anda atau orang lain mengubur seluruh tubuh anda dalam pasir dan rasakan sensasi sejuknya tidur berselimut pasir putih. Sebagai saran, agar tidur anda bisa lebih pulas tanpa dihalangi terik kuat matahari, maka jangan lupa mengenakan sunglasess.
[caption id="attachment_399057" align="aligncenter" width="357" caption="dok pribadi, berendam di pasir pantai remen"]
[caption id="attachment_399058" align="aligncenter" width="413" caption="dok pribadi, tiduran di pantai remen"]
[caption id="attachment_399059" align="aligncenter" width="218" caption="dok pribadi, bersih-bersih dulu habis berendam pasir :D"]
Enjoy your days, enjoy your traveling... :)