Mohon tunggu...
imam sulistyo
imam sulistyo Mohon Tunggu... -

Seorang manager operasional dari sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Jepang, yang kini membuka cabang di Indonesia. Menyandang gelar Sarjana Biology juga Magister Komputer. 7 tahun dari pertama pengalaman kerja, diisi dengan mengajar di berbagai Kampus dikawasan Bogor, Jakarta, hingga Cimahi. Pernah diundang untuk menjadi Trainer di Jepang dan Philippines. 3 tahun berikutnya bekerja di perusahaan Telekomunikasi Jepang. Memulai karir dari customer service hingga kini telah menduduki Jabatan struktural Associate Director.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyembelih Sesuai Syariat VS Menyembelih Cara Barat

13 Desember 2010   10:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dariHannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr.Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitianterstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan palingtidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa prosespemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapiyang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itudipasang elektroda (microchip) yang disebut *Electro-Encephalograph (EEG)*.Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasasakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapiketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang *ElectroCardiograph (ECG*) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karenadisembelih.

Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECGyang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masaadaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan SyariatIslam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metodepemingsanan yang diadopsi Barat.

Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yangtajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluranmakanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: *arterikarotis* dan*vena jugularis*.

Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atauteknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkanmengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untukmerekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan(atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasilpenelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz danDr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa halsbb.:

*Penyembelihan Menurut Syariat Islam***

 Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut SyariatIslam menunjukkan:

 

Pertama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun