Mohon tunggu...
imam sulistyo
imam sulistyo Mohon Tunggu... -

Seorang manager operasional dari sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Jepang, yang kini membuka cabang di Indonesia. Menyandang gelar Sarjana Biology juga Magister Komputer. 7 tahun dari pertama pengalaman kerja, diisi dengan mengajar di berbagai Kampus dikawasan Bogor, Jakarta, hingga Cimahi. Pernah diundang untuk menjadi Trainer di Jepang dan Philippines. 3 tahun berikutnya bekerja di perusahaan Telekomunikasi Jepang. Memulai karir dari customer service hingga kini telah menduduki Jabatan struktural Associate Director.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyembelih Sesuai Syariat VS Menyembelih Cara Barat

13 Desember 2010   10:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Penyembelihan Cara Barat***

 

Pertama

segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuhdan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehinggamudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelihtanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saatdisembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelihtanpa proses stunning (pemingsanan).

 

Kedua

segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangatnyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakityang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

 

Ketiga

grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop kebatas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakityang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya,jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh,serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun