Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Strategi Penjajahan Ekonomi: Eksploitasi Sumber Daya Alam Indonesia yang Tanpa Henti

18 Juni 2023   21:04 Diperbarui: 18 Juni 2023   21:26 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sering kali menjadi sasaran strategi penjajahan ekonomi. Meskipun telah merdeka secara politik, namun penjajahan terhadap kekayaan alam Indonesia terus berlanjut hingga saat ini. Artikel ini akan mengungkap dengan lebih mendalam mengenai strategi penjajahan ekonomi yang diterapkan dalam eksploitasi sumber daya alam Indonesia.

Penjajahan ekonomi merupakan metode dominasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara industri terhadap negara-negara berkembang melalui kontrol terhadap sumber daya alamnya. Strategi ini seringkali dilakukan secara halus dan tersembunyi, dengan tujuan utama untuk menguasai dan mengambil keuntungan dari kekayaan sumber daya alam negara yang menjadi sasaran.

Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas alam, batu bara, emas, dan lain sebagainya, seringkali menjadi target utama penjajahan ekonomi. Perusahaan-perusahaan multinasional masuk dan melakukan eksploitasi sumber daya alam tersebut dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimal, sedangkan negara tuan rumah seringkali hanya mendapatkan imbalan yang minim.

Salah satu strategi penjajahan ekonomi yang umum dilakukan adalah melalui praktik-praktik yang merugikan negara tuan rumah. Beberapa contohnya adalah praktik transfer pricing, di mana perusahaan multinasional melakukan pemindahan harga antara anak perusahaan atau afiliasi mereka untuk menghindari pembayaran pajak yang wajar. Hal ini berdampak pada pendapatan negara yang berkurang akibat hilangnya potensi pajak yang seharusnya dapat dikumpulkan.

Selain itu, penjajahan ekonomi juga sering terjadi melalui praktik monopoli dan oligopoli, di mana perusahaan besar mendominasi pasar dan mengontrol harga serta persaingan bisnis. Praktik ini membuat perusahaan lokal sulit berkembang dan bertahan, sementara perusahaan asing terus menguasai pangsa pasar dan meraih keuntungan yang besar.

Pada akhirnya, eksploitasi sumber daya alam Indonesia yang tanpa henti ini berdampak pada perekonomian negara. Meskipun kekayaan sumber daya alam seharusnya menjadi aset yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, namun kenyataannya keuntungan yang dihasilkan justru lebih banyak mengalir ke perusahaan asing daripada ke negara dan masyarakat.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya yang nyata dalam melindungi kekayaan sumber daya alam dan memperjuangkan kepentingan negara. Langkah-langkah seperti peningkatan regulasi dan pengawasan terhadap eksploitasi sumber daya alam, pembentukan kebijakan yang berpihak pada kepentingan nasional, serta peningkatan kapasitas negara dalam bernegosiasi dengan perusahaan multinasional perlu dilakukan.

Dalam menghadapi penjajahan ekonomi, kesadaran dan peran aktif masyarakat juga sangat penting. Masyarakat perlu didorong untuk lebih mengenal, memahami, dan mengawasi eksploitasi sumber daya alam yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya keberlanjutan sumber daya alam serta melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya alam.

Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, menjaga kekayaan sumber daya alam merupakan tantangan yang besar. Namun, dengan kesadaran dan upaya bersama, Indonesia dapat melawan strategi penjajahan ekonomi dan memanfaatkan sumber daya alamnya secara berkelanjutan untuk kemakmuran bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun