Mohon tunggu...
Imam abu hasan
Imam abu hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konsolidasi Partai Politik: Menuju Pemerintahan yang Efektif dan Akuntabel

5 Juni 2024   09:54 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:00 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penguatan sistem partai politik merupakan salah satu prasyarat utama dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif dan akuntabel. Sebagaimana dikemukakan oleh Samuel P. Huntington dalam bukunya "The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century," konsolidasi demokrasi tidak hanya melibatkan pemilu yang bebas dan adil, tetapi juga menyangkut institusionalisasi pola interaksi politik yang stabil antara aktor-aktor kunci, termasuk partai politik.

Partai politik memainkan peran sentral dalam memfasilitasi agregasi dan artikulasi kepentingan masyarakat, merekrut calon pemimpin, serta menyusun platform kebijakan yang akan diterapkan apabila berkuasa. Namun, sebagaimana disoroti oleh Juan J. Linz dan Alfred Stepan dalam buku "Problems of Democratic Transition and Consolidation," banyak negara baru yang menjalani transisi demokrasi menghadapi masalah berupa lemahnya institusionalisasi partai politik.

Di Indonesia, dinamika perpolitikan pasca-Reformasi 1998 masih diwarnai oleh fragmentasi berlebihan di kalangan partai politik, kurangnya ideologi yang jelas, serta kecenderungan untuk memprioritaskan kepentingan pragmatis jangka pendek ketimbang visi pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Sebagaimana dipaparkan oleh Kevin O'Rourke dalam bukunya "Reformasi: The Struggle for Power in Post-Soeharto Indonesia," banyak partai politik di Indonesia lebih menekankan pada kepentingan elit daripada perjuangan ideologis yang jelas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya konsolidasi partai politik menjadi keniscayaan. Arend Lijphart dalam "Patterns of Democracy" menekankan pentingnya pembentukan koalisi yang stabil antara partai-partai politik untuk menciptakan pemerintahan yang efektif. Partai-partai politik perlu membangun platform kebijakan yang koheren dan jelas, serta menjalin kemitraan yang konstruktif dengan partai lain yang memiliki visi serupa.

Selain itu, sebagaimana dibahas oleh Larry Diamond dalam "Developing Democracy: Toward Consolidation," institusionalisasi partai politik juga melibatkan penguatan struktur internal, peningkatan kapasitas kader, serta penguatan mekanisme akuntabilitas partai terhadap konstituennya. Partai politik perlu menjadi wadah yang terbuka bagi partisipasi masyarakat, bukan sekedar kendaraan politik bagi segelintir elit.

Melalui konsolidasi partai politik yang solid, Indonesia dapat membangun pemerintahan yang lebih efektif dalam menjalankan agenda pembangunan nasional, sekaligus lebih akuntabel kepada rakyat yang telah memberikan mandat. Hanya dengan demikian, demokrasi dapat benar-benar mengakar dan memberikan manfaat yang nyata bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun