Mohon tunggu...
Imam Nashuha
Imam Nashuha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Titik Pangkal Terjadinya Korupsi

14 Oktober 2018   15:43 Diperbarui: 14 Oktober 2018   15:48 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagaimana disebutkan secara tegas, bahwa bentuk larangan rasul terhadap pelaku korupsi adalah laknat. Dan segala hal yang dilaknat adalah dosa besar. Laknat sendiri, adalah antonim dari rahmat. Sehingga ketika sesorang mendapat laknat dari Allah maka jauhlah ia dari rahmat dan kasih saying Tuhannya.

Selain itu, banyak para tokoh ulama yang menyinggung masalah korupsi. Diantara ungkapan ulama yang provokatif adalah bahwasanya, pekerjaan yang dilakukan oleh para pemimpin, sudah tergambar dalam pekerjaan masyarakatnya. 

Ketika masyarakat adil, menempatkan sesuatu pada tempatnya, maka adil pula pemimpin mereka. Ketika masyarakat sudah banyak melakukan penipuan, berbuat lalim, maka pemimpin mereka seperti itu pula. Jika masyarakat berani mengambil sesuatu yang bukan haknya, maka begitupun pemimpin mereka berani mengambil selain haknya. Begiulah yang diungkapkan oleh Ibnu Qayyim Aljauziyah.

Hal ini dapat dilihat pada zaman Khulafaur Rasyidin, para Khalifah sangat bijaksana dan adil sebagaimana para sahabat yang seluruhnya adil. Namun berbeda dengan zaman sekarang, betapa banyak kedok-kedok dan penipuan yang terjadi di masyarakat kita. Begitupun kita dapat membayangkan para pemimpin kita.

Maka dari itu, penanaman karakter yang menolak prilaku tak terpuji menjadi sangat penting. Ketika karakter masyarakat, terutama pemuda bangsa telah dapat dinilai dengan istilah terpuji. Maka begitupun prilaku para pemimpin kita akan miliki. Dan penanaman karakter yang baik haruslah dimulai dari titik terendah karakter itu sendiri berawal, yakni tiap individu dari kita seluruhnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun