Mohon tunggu...
Imam Abdul
Imam Abdul Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar

Bersama tulisan untuk mencerdaskan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

UNS Bantu Inovasi Mesin Pencacah Pakan untuk Peternak di Jumantono, Karanganyar, Jawa Tengah

5 November 2021   20:48 Diperbarui: 5 November 2021   20:56 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecamatan Jumantono memiliki luas 53,55 Km2 dengan populasi mecapai 41.636 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani dengan luas lahan pertanian menurut BPS (Badan Pusat Statistik) mencapai 1,535 Ha atau mencapai kurang lebih 34 % dari total luas area Kecamatan Jumantono, dan 31% merupakan perkebunan. Sementara populasi ternak pada tahun 2018 di kecamatan Jumantono berjumlah 5.393 ekor sapi dan 10.618 ekor Domba/kambing. 

Potensi penambahan jumlah populasi ternak sapi berbanding luas area kecamatan Jumantono masih sangat tinggi, namun hal ini masih terkendala yang sebagian besar di alami oleh peternak yaitu pakan yang tersedia tidak stabil. Pakan hijauan yang tersedia di area kecamatan Jumantono melimpah dimusim hujan maupun panen padi namun langka di musim kemarau. 

Untuk mengatasi masalah pakan tersebut dosen Teknik Mesin UNS melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bekerja sama dengan kelompok peternak Babar Tumangkar desa Sekembang RT01/06 Sambirejo Jumantono Karanganyar. Dosen Teknik Mesin bersama dengan mahasiswa D3 Teknik Mesin UNS dengan dukungan LPPM UNS merancang dan membuat mesin pemotong rumput yang dapat digunakan oleh kelompok Tani Babar Tumangkar.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Hasil rancang bangun alat pemotong rumput yang diberikan ke kelompok peternak sapi Babar Tumangkar diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan pakan ternak sapi. Mesin pemotong dapat digunakan untuk mempermudah penyimpanan dan pembuaatan pakan ternak dengan metode permentasi. Sehingga pada saat musin kemarau dimana pakan sulit didapatkan peternak masih memiliki persediaan pakan yang cukup.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menjadi sinergi yang bagus antara perguruan tinggi dan masyarakat dimana hasil karya dosen dan mahasiswa dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. Bapak Totok selaku ketua kelompok peternak Babar Tumangkar menyambut baik kerjasama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun