Mohon tunggu...
Imam Triyuniadi
Imam Triyuniadi Mohon Tunggu... Auditor - ITY@24

Ojo Dumeh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Dalam Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan

8 November 2020   08:27 Diperbarui: 29 April 2021   19:11 11735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan audit laporan keuangan (green chameleon/unsplash)

Pengujian pengendalian dapat dilaksanakan pada dua saat, yaitu:

  1. Selama pekerjaan interim
  2. Pada saat mendekati akhir tahun

Auditor semestinya lebih mengutamakan pengujian pengendalian mendekati akhir tahun. Idealnya, pengujian pengendalian dilaksanakan pada keseluruhan periode tahun pembukuan yang diaudit.

Penentuan Risiko Pengendalian

Dalam menentukan risiko pengendalian, auditor perlu:

  1. Mengidentifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi untuk asersi tersebut.
  2. Menidentifikasi pengendalian yang dapat mencegah atau mendeteksi salah saji.
  3. Menghimpun bukti dari pengujian pengendalian apakah rancangan dan operasi pengendalian relevan adalah efektif.
  4. Mengevaluasi bukti yang diperoleh
  5. Menentukan risiko pengendalian.

B. Pengujian Substantif

Auditor harus menghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Perancangan pengujian substantif meliputi
penentuan:

  1. Sifat pengujian
  2. Waktu pengujian
  3. Luas pengujian substantif

Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Substantif

Ada delapan prosedur untuk melaksanakan pengujian substantif yaitu:

  1. Pengajuan pertanyaan kepada para karyawan berkaitan dengan kinerja tugas mereka.
  2. Pengamatan atau observasi terhadap personil dalam melaksanakan tugas mereka.
  3. Menginspeksi dokumen dan catatan.
  4. Melakukan penghitungan kembali
  5. Konfirmasi
  6. Analisis
  7. Tracing atau pengusutan
  8. Vouching atau penelusuran

Sifat Atau Jenis Pengujian Substantif

Jika tingkat risiko deteksi yang dapat diterima adalah rendah maka auditor harus menggunakan prosedur yang lebih efektif yang biasanya juga lebih mahal. Ada tiga tipe pengujian substantif yang dapat digunakan yaitu:

  1. Pengujian rinci atau detail saldo
  2. Pengujian rinci atau detail transaksi
  3. Prosedur analitis

Pengujian Detail Saldo, metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi empat tahapan, yaitu:

  1. Menilai materialitas dan risiko bawaan suatu akun.
  2. Menetapkan risiko pengendalian
  3. Merancang pengujian transaksi dan prosedur analitis
  4. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit secara memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun