Mohon tunggu...
Imam Sofarudin Latif
Imam Sofarudin Latif Mohon Tunggu... Guru - Guru Multimedia SMKN 1 Kaligondang

saya memiliki hobi olahraga dan mencoba sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Keaktifan Peserta Didik pada Mata Pelajaran Desain Media Interaktif di SMKN 1 Kaligondang

2 Desember 2022   17:12 Diperbarui: 2 Desember 2022   17:14 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keaktifan Siswa

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktifitas interaksi antara guru dan siswa dimana mereka terlibat dalam interaksi yang membutuhkan timbal balik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dari penyampaian materi. Dengan kata lain proses pembelajaran tidak hanya dilakukan satu arah sebagaimana guru yang selalu aktif menyampaikan materi siswa harus ikut berperan aktif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif diartikan sebagai giat berusaha dan bekerja. Kegiatan berusaha dan bekerja dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan oleh siswa yaitu aktif merespon penyampaian materi oleh guru. Menurut (Sardiman, 2001:98) aktifitas adalah suatu kegiatan yang memiliki sifat mental maupaun fisik dengan berfikir dan berbuat sesuatu sebagai struktur yang tidak dapat dipisahkan.

Adapun keaktifan siswa dapat dilihat dari: 1) siswa terlibat dalam mengerjakan tugas, 2) ikut dalam memecahkan sutu permasalahan, 3) bertanya kepada guru maupun murid yang lain tentang persoalan yang belum di pahami, 4) ikut serta mencari informasi guna pemecahan permasalahan, 5) melaksanakan diskusi sesuai arahan guru, 6) menjadi penilaian atas kemampuan dirinya, 7) mau melatih diri guna memecahkan masalah atau persoalan yang serupa, 8) mencoba menerapkan ilmu yang telah didapat dalam proses pemecahan masalah (Sudjana, 2004:61).

Adapaun aktifitas siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas secara fisik dan aktifitas secara psikis. Aktifitas secara fisik adalah gerak tubuh guna menciptakan suatu gerakan, bermain, bahkan bekerja dalam kelas maupun lingkungan sekolah, sedangkan aktivitas yang dilakukan dengan jiwa sebanyak-banyaknya, seperti berpikir dalam rangka pembelajaran. Pembelajaran yang dinilai berhasil dan berkualitas jika seluruh atau sebagian besar siswa dapat ikut serta secara aktif baik fisik maupun psikisnya (Mulyasa, 2002:23). Didasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dari kemauan mengamati, bertanya, mencari informasi, dan keberanian untuk memecahkan suatu masalah.

Faktor-faktor pengaruh keaktifan siswa

Sedangkan menurut Rusman (2012:27) menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keaktifan siswa yaitu memberikan waktu yang lebih untuk kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa secara efektif kedalam proses pembelajaran, memberi pengajaran yang jelas serta menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta mengenali siswa yang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran dan menjadikannya prioritas agar ikut dapat ikut berperan aktif saat proses belajar. Aktifitas siswa dalam belajar dapat menstimulus pengembangan bakat, melatih siswa untuk berfikir kritis, membantu dalam pemecahan masalah atau persoalan yang dihadapi siswa. Maka usaha yang dapat dilakukan guru dalam memberikan stimulus dalam keaktifan siswa adalah dengan merencanakan proses belajar siswa, sehingga akan terciptanya kondisi kelas yang aktif serta kondusif.

Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keaktifan siswa menurut Holt (2010:47) yaitu 1) menarik perhatian siswa dan memotivasi sehingga siswa ikut serta aktif dalam kelas pembelajaran, (2) Menyampaiakan tujuan pembelajaran, 3) Menjelaskan kompetensi dasar yang dipelajari serta pencapaiannya, 4) merangsang siswa dengan model pembelajaran yang asik, masalah, topik, dan konsep pembelajaran, 5) memberikan petunjuk cara belajar, 6) menciptakan partisipasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, 7) memberikan feedback, 8) mengontrol kegitan siswa melalui tagihan penugasan, 9) memberikan kesimpulan materi pelajaran diakhir pembelajaran.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa cara untuk meningkatkan keaktifan siswa dengan mengenali siswa, memberikan stimulus dan motivasi, merancang proses pembelajaran yang menarik dan memberikan penjelasan serta kesimpulan yang mudah dipahami siswa.

Mata Pelajaran Desain Media Interaktif

Desain Media Interaktif merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan pada program keahlian Multimedia  kelas XII. Mata pelajaran ini juga termasuk didalam kurikulum 2013 revisi dan sangat memberikan informasi serta pengetahuan kepada peserta didik. Dalam pelajaran Desain Media Interaktif Semester ganjil memuat beberapa KD antara lain, memahami konsep multimedia, menerapkan storyboard dalam multimedia interaktif, memahami prinsip -- prinsip desain user interface pada multimedia interaktif, menerapkan prosedur pengoprasian apliksi multimedia interaktif berbasis halaman, memahami cara penggabungan image, animasi, audio, video dalam sajian multimedia interaktif dan menerapkan pembuatan produk multimedia interaktif berbasis halaman. Kemudian peneliti memilih KD menerapkan pemuatan produk multimedia interakitf berbasis halaman karena menurut latar belakang menunjukkan ketidaktuntasan pada ranah afektif.

METODE PENELITIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun