Mohon tunggu...
kang im
kang im Mohon Tunggu... Penulis - warga biasa yang hobi menulis

seorang penulis biasa yang tinggal di kampung

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Waktu: Lawan Terberat Timnas Di 4 Laga Sisa Kualifikasi Pildun

3 Februari 2025   12:46 Diperbarui: 3 Februari 2025   12:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata orang: lawan terbesar dan terberat timnas di empat laga sisa Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Putaran Tiga bukan timnas Jepang, melainkan waktu. Anda, para pembaca, boleh setuju, juga sebaliknya. Tapi jika direnungkan, ada benarnya juga.

Faktanya, meski punya waktu jeda sekitar 2,5 bulan, timnas tidak bisa, atau tidak punya agenda laga ujicoba, sebelum melawan Australia dan Bahrain, dalam lanjutan kualifikasi, Maret nanti. Padahal, nahkoda timnas sudah berganti, ada pelatih baru, yang biasanya relatif butuh waktu, agar bisa seirama dengan pemain dalam meramu taktik di lapangan.

Laga melawan Australia 20 Maret nanti seperti laga ujicoba pelatih baru. Ingat, seperti, bukan benar-benar ujicoba. Jika menang, tidak hanya membuka lebar peluang timnas lolos Piala Dunia 2026, melainkan juga bakal menyatukan publik pecinta bola tanah air. Pro kontra pergantian pelatih kemungkinan besar hilang. Move on semua.  

Tapi, jika sebaliknya, kalah, semoga tidak terjadi, maka publik bisa 'heboh' lagi. Namun, sebagai warga negara yang baik, tetap harus mendukung timnas, dengan akal sehat, siapapun pelatihnya.  

Trio PAD Kejar Tayang

Untungnya, bumi masih terus berputar, Pak ET dan Trio PAD (Patrick-Alex-Denny) bekerja dengan senyap, tiba-tiba mereka sudah meeting di Eropa. Pecinta bola tanah air yakin, mereka sedang diskusi, mematangkan persiapan di empat laga sisa, terutama untuk melawan Australia dan Bahrain, Maret mendatang. Apalagi, usai diumumkan secara resmi menjadi pelatih timnas, menggantikan STY, Trio PAD langsung tancap gas.

Mereka 'silaturahmi' dengan para pemain timnas, baik pemain di Indonesia, maupun di luar negeri, terutama di Eropa. Maklum, mayoritas pemain timnas saat ini berkarir di Eropa. Bukan cuma di Asia. Sehingga, 'silaturahmi' itu diharapkan bisa menyatukan para pemain dengan tim pelatih baru.

Tujuan utamanya: pemain bisa cepat memahami taktik dan strategi trio PAD dalam empat laga sisa. Sehingga, tim Garuda bisa meraih hasil positif. Minimal bisa meraih 7 poin di empat laga sisa. Tepatnya lolos langsung ke Piala Dunia 2026.      

Punya Pemain Bukan Kaleng-Kaleng

Beberapa pemain diaspora timnas Indonesia bukan kaleng-kaleng. Mereka berkompetisi di liga Eropa. Liga paling mentereng di dunia. Ini jadi keuntungan sendiri bagi pemain dan timnas.

Pemain punya banyak pengalaman, terutama biasa menghadapi tim besar di Eropa. Jam terbang ini penting, untuk mematangkan skill dan insting permainan pemain. Minimal pemain tidak akan kaget, saat menghadapi tim kuat di Asia. Mereka sudah biasa menghadapi tim besar di Eropa.

Tak hanya itu, sebagian besar pemain juga berkompetisi di liga, yang secara filosofi permainan sesuai dengan pelatih. Keinginan pemain dan pelatih bisa menyatu. Sehingga, meski tidak ada laga ujicoba, pemain bisa lebih mudah memahami strategi pelatih. Keduanya sudah terbiasa dengan filosofi permainan yang sama. Total football. Semoga timnas lolos langsung Piala Dunia 2026. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun