Tiap kejadian pasti ada hikmahnya. Mungkin inilah gambaran yang cocok untuk melukiskan aktivitas sejumlah anak muda ini. Karena gara-gara korona (covid-19), mereka mampu melahirkan kampung edukasi budidaya: Ikan Nila Slilir. Â
*****
Ada pemandangan berbeda di salah satu kelurahan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, saat penulis main ke Kota Malang. Rumah warganya tampak berbeda dibandingkan daerah lain. Tepatnya di kelurahan Bakalankrajan. Di sekitar rumah warga tampak kolam ikan.
Baik kolam ikan konvensional maupun lebih modern, seperti bioflok. Warga kompak budidaya ikan Nila. Sehingga, kampung ini dikenal dengan sebutan: Kampung Ikan Nila Slilir. Â
Bahkan, di selokan, atau irigasi air pertanian, juga dimanfaatkan warga untuk kolam ikan alami. Warga menyebarkan benih ikan di tempat ini. Sehingga, ketika ada orang dari luar, atau wisatawan yang berkunjung, tampak terasa berbeda.
Apalagi, kolam ikan di sekitar rumah warga itu seperti dikonsep. Tertata rapi. Bahkan, pemuda setempat juga membuat 'warung kampung nila' di area permukiman warga. Dimana menu utamanya adalah olahan ikan. Pengunjung atau wisatawan bisa pilih ikan segar sendiri, sekaligus melihat cara mengolahnya di lokasi.
Selain itu, lokasi tersebut juga akan dijadikan tempat edukasi budidaya ikan. Terutama ikan nila. Karena pengunjung bisa belajar mulai dari nol hingga akhir. Bahkan, hasil penan ikan tersebut juga diolah dalam berbagai produk, seperti abon dan keripik ikan. "Biasanya muda-mudi di sini ada kegiatan, tapi karena korona (covid-19), semua berhenti. Akhirnya bikin kegiatan budidaya ikan," kata Ketua Karang Taruna dan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Bakalankrajan Agus Sugiantoro.
Semoga kampung budidaya ikan ini makin berkembang, juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama dalam membangun ekonomi rakyat. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H