Terpesona wajar, terbuai rayuan gombalan cinta juga hal biasa, tapi satu hal yang tidak boleh: logikanya mati. Harus rasional, bukan emosional. Hanya ini yang bisa menyelamatkan kedewasaan dalam demokrasi. Tentunya juga dalam rangka menghadirkan pemimpin yang kompeten. Bukan hanya modal gimmick saja, tapi program kerjanya jelas dan terukur.
Dengan demikian, calon pemimpin akan peras otak, cari program kerja bagus, sesuai kebutuhan rakyat. Bukan sibuk cari gimmick, agar viral. Ingat pesan iklan zaman dulu: untuk anak saja tidak boleh coba-coba, apalagi memilih pemimpin. Nasib jutaan rakyat akan dipertaruhkan lima tahun ke depan. Semoga! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H