Kemajuan teknologi (digitalisasi) sangat membantu dalam mengembangkan bisnis, baik skala besar maupun kecil. Alias usaha rakyat. Atau biasa dikenal dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, kemajuan teknologi ini membuat bisnis bisa dijalankan dari mana saja. Termasuk dari kampung. Tapi omzet tak kalah dengan di kota.
Dengan demikian, bisnis di kampung juga memiliki potensi relatif besar, jika dikelola dengan baik, konsisten, serius dan ulet. Apalagi, biaya operasional, terutama tenaga kerja terkadang lebih murah dibandingkan di kota. Namun, calon pebisnis harus jeli dalam menangkap peluang. Artinya, jenis (bidang) usaha apa yang akan dipilih dan potensial dijalankan di kampung.
Berdasarkan data yang dihimpun, ada sekitar 5 jenis usaha yang potensial di kampung dengan relatif modal minim, yaitu:
1. Pertanian
Lahan di kampung relatif masih luas dibandingkan di perkotaan. Sehingga, hal ini bisa dimaksimalkan untuk mengembangkan usaha bidang pertanian. Seperti tanam buah-buahan, sayuran, atau tanaman lainnya. Bisa dipilih sesuai selera dan kondisi lahan. Termasuk permintaan pasar. Pilih jenis tanaman yang harga hasil panennya tinggi, seperti buah melon dan cabai.
Selain itu, juga bisa dikonsep integrasi dengan peternakan. Sehingga, kotoran ternak bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik tanaman. Sehingga, biaya operasionalnya juga bisa ditekan agar keuntungan lebih maksimal. Lalu bagaimana jika tak punya lahan? Biaya sewa lahan relatif lebih murah di kampung.
2. Peternakan
Jenis ternaknya bisa disesuaikan dengan keinginan. Tapi sebaiknya pilih jenis peternakan yang relatif mudah dalam hal perawatan dan ketersediaan pakan. Terutama pakan alami. Seperti ternak sapi, kambing, ayam kampung, kelinci, dll. Dimana jenis ternak ini pakannya tak perlu beli. Di kampung relatif melimpah. Bahkan, ayam kampung di pedesaan jarang diberi makan, pada cari makan sendiri. Juga cari jodoh sendiri. Tapi saat bertelur balik ke rumah pemiliknya. Â
Intinya, cari jenis ternak yang relatif tinggi keuntungannya, tapi minim resiko. Hanya saja, jika memiliki modal lebih, bisa dicoba ternak ayam petelur. Karena relatif sedikit pesaingnya.
3. Perikanan
Jenis ikan yang ingin dibudidayakan bisa disesuaikan. Namun, untuk pemula, sebaiknya pilih jenis ikan yang paling mudah perawatannya. Seperti ikan lele. Jenis ini termasuk golongan ikan tahan banting. Sehingga, jika sudah menguasai ilmunya, bisa dikembangkan ke jenis ikan lainnya. Namun, umumnya yang dibudidayakan di kampung adalah ikan nila, gurame, dll.
4. Perdagangan
Bidang ini relatif tinggi peluangnya. Barang yang diperdagangkan bisa berupa sembako. Sedangkan, untuk tahap awal, modalnya bisa disesuaikan dengan kemampuan. Namun, bidang lainnya juga tak kalah menarik untuk dicoba, seperti penunjang perikanan, peternakan dan pertanian. Misalnya, jual-beli hasil ternak, pertanian dan perikanan.
Â
5. Travel
Bidang usaha ini juga potensial di kampung. Terutama saat musim manten (pengantin). Karena di kampung ada tradisi mengantarkan pengantin. Ada juga musim ziarah wali. Apalagi, di kampung sangat mengutamakan layanan, aman dan nyaman. Artinya, armada yang digunakan tak harus jenis armada kelas satu.
Tak hanya itu, usaha ini juga tak perlu harus memiliki armada, jika modalnya belum cukup. Karena bisa kerjasama dengan travel perkotaan yang sudah besar. Yang penting bisa mengemudi. Armada bisa sewa. Atau kerjasama dengan mitra.
Itulah 5 bidang usaha potensial di kampung. Anda bisa share di kolom komentar, jika punya usulan bidang usaha lain yang potensial diterapkan di kampung. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI