Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan kisah dewa Kipas mengalahkan Master International Levy Rozman Master International dari Amerika pada pertandingan catur online di chess.com.Â
Yang membuat ramai adalah klaim Levy Rozman bahwa dewa Kipas telah berbuat curang, dinilai dari historical data pertarungan Dewa kipas yang menakjubkan, 27 kali menang berturut turut dan disertai konsistensi stabilitas permainan yang luar biasa, di kisaran 90 - 95%. Suatu angka statistik yang menurut Levy tidak wajar dan mengindikasikan kecurangan.Â
Hal ini diikuti dengan dibanned-nya akun dewa kipas di website chess.com, yang berbuntut panjang karena Netizen Indonesia menyerang website chess.com dan juga akun gothamchess milik Levy Rozman.Â
Tidak nyaman dengan situasi yang ada Levy Rozman memblokir netizen Indonesia. Gonjang ganjing ini membuat PB Percasi dan juga beberapa atlet nasional catur angkat bicara, sampai diadakan konferensi virtual dengan mengundang atlet, ahli IT, pengamat catur.Â
Dalam konferensi pers itu juga dijelaskan kejanggalan statistik akurasi akun Dewa Kipas di chess.com. MGM Irene secara spesifik mengatakan bahwa Dewa Kipas telah membuat malu Insan Catur indonesia dengan kecurangannya.Â
Kehebohan ini ditangkap oleh Deddy corbuzier untuk diangkat dan dijernihkan melalui podcast di channel Youtubnya. Deddy mengundang Dewa kipas (Dadang Subur) dan anaknya untuk menjelaskan situasi yang ada.Â
Di acara itu Dewa Kipas tegas menolak dituduh curang. Konsistensi permainannya merupakan hasil latihan rutin dengan catur melawan mesin bot dan secara rutin dicatat untuk dipelajari sehingga Dewa Kipas mengaku bisa memahami algoritma atau pola pola langkah di catur online.Â
Mengenai kemenangan melawan Levy, Dewa kipas mengklaim kalau kemenangannya ini tidak lepas dari blunder dari levy di pertandingan tersebut. Mengenali blunder levy ini bisa di lihat di youtub, beberapa youtuber telah menganalisa pertandingan tersebut.
Mengenai akurasi yang tinggi dari dewa kipas ini, Irene menilai sangat tidak wajar, beberapa atlet nasional mempunyai konsistensi tidak sestabil dan setinggi itu, dengan akurasi sebesar itu, Dewa Kipas seharusnya menjadi Juara Dunia.Â
Sebenarnya tuduhan hanya dari data akurasi juga tidaklah satu satunya bukti kongkrit kecurangan, itu hanyalah Indikasi. Sehingga ketika Irene dan Levy ditanya apakah benar benar mutlak Dewa Kipas Curang? Baik Irene dan Levy juga tidak berani bilang pasti curang. Karena di dunia ini segalanya adalah mungkin, Everything is  possible, siapa tahu akurasi dewa Kipas ini memang benar benar valid hasil latihan rutin melawan komputer catur. Juga pengalamannya dan historisnya memang hoby catur sejak muda. Pertanyaannya selain bukti statistik adakah bukti lain kecurangan?Â
Saya juga punya akun di chess.com baru berusia 3 hari itupun pengen mencoba karena hebohnya dewa Kipas ini. Rating saya sempat mencapai tertinggi 1200-an di pertandingan cepat 10 menit. Sistem catur cepat dimana Dewa Kipas melawan gotham chess, dari situ saya ingin merasakan bagaimana suasana pertandingan catur cepat 10 Menit. Tuduhan kecurangan dewa kipas ini harus dibarengi dengan bukti konkrit kecurangan, bagaimana kebenaran tuduhan dewa kipas menggunakan chess engine secara teknis?Â
Levy menyampaikan kalau bisa menggunakan dua perangkat, yang satu misal android untuk bertanding yang satu perangkat untuk analisa dengan mesin bot, Â diperlukan rata2 10 detik untuk setiap langkah, sehingga ada waktu 10 detik mengkopi posisi catur ke perangkat lain untuk dianalisa dan menunggu langkah rekomendasinya.Â
Saya pernah bermain melawan bot Catur di platform game catur di windows, untuk level sulit kadang diperlukan waktu lama bagi bot untuk menganalisa bisa lebih dari 10 detik, Mungkin ada yang bisa mendemokan bagaimana bermain catur dengan meminta nasehat komputer atau bot engine catur ini dilakukan untuk catur cepat 10 menit, ribet sekali.Â
Tuduhan memalukan bangsa Indonesia ini tentu sangat menyinggung  Dewa Kipas apa lagi yang bersangkutan mengaku tidak curang. Namun demikian bisa dipahami apa yang dilakukan Irene, PB Percasi berdasarkan penilaian standar di dunia catur apalagi Chess.com merupakan website catur kredible yang tentunya mempunya pertimbangan dalam mem-banned akun membernya. Tetapi kembali lagi kecurangan bagi saya baru merupakan tuduhan. Curang tidaknya Dewa Kipas, bisa dinilai dari pertandingan senin 22 Maret 2021 jam 3 sore di Channel Youtube Deddy Corbuzier.
Ini adalah kesempatan pembuktian bagi Dewa Kipas, akan menjadi komikal sekali jika menang dalam pertandingan tersebut, pecatur amatir mampu mengalahkan atlet nasional profesional.Â
Bagi Irene, Jika menang wajar karena atlet nasional, sekaligus publik bisa menilai kecurangan Dewa Kipas dari level permainan tersebut, pemahaman yang salah di masyarakat bisa diluruskan.Â
Jika kalah tidak mengapa, kalah menang dalam pertandingan itu biasa, semua ada hikmahnya. Jika Irene Kalah maka akan membuka mata kita bahwa ELO rating FIDE bukan satu2nya indikator anda jago catur atau tidak, bisa jadi ada pendekar catur sakti yang jago tapi tidak terekspos.Â
Mari kita tunggu DEWA KIPAS atau WGM Irene??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H