Mohon tunggu...
imam subekti
imam subekti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alutsista TNI Harus Mendapatkan Perhatian agar Dapat Menjadi Penjaga Kedaulatan

3 Juli 2015   10:25 Diperbarui: 3 Juli 2015   13:54 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Selasa, 30 Juni 2015 merupakan hari berkabung bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pesawat Hercules tipe C-130 registrasi A-1310 asal Skadron Udara 32/Angkut Berat yang hendak terbang menuju Natuna untuk membawa logistik TNI AU jatuh dan terbakar sesaat setelah take off dari Lanud Polonia, Medan. Mesin pesawat mati sesaat setelah terbang dan pilot berusaha untuk recover dengan turun dan kembali ke Lanud, namun menabrak tower antena radio dan jatuh di Jalan Djamin Ginting, Medan. Seluruh awak dan penumpang pesawat sejumlah 122 orang tewas, termasuk sahabat kami, Kapten Pnb Sandy Permana yang menjadi pilot pesawat naas tersebut.

            Menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tugas yang negara yang diamanatkan kepada Tentara Nasional Indonesia melalui Undang-Undang No.34 tahun 2004. Pada pasal 7 disebutkan bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. TNI bertugas menjaga kedaulatan negara di wilayah darat, laut dan udara. Wilayah negara Indonesia yang luas dan berupa kepulauan sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik memerlukan kekuatan TNI yang besar dan alutsista yang handal untuk menjaganya. Sistem pertahanan yang robust (handal) dan terintegrasi, kemampuan prajurit yang profesional, serta alutsista yang modern, handal dan sesuai dengan kondisi geografis Indonesia mutlak diperlukan untuk menjaga kedaulatan negara.

            Peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1310 Skud 32 pada 30 Juni 2015 menunjukkan bahwa kondisi alutsista yang dimiliki oleh TNI banyak yang sudah tidak layak untuk digunakan, bahkan membahayakan prajurit yang mengawakinya. Sejumlah kecelakaan pesawat militer sepanjang tahun 2000-2015 menimpa pesawat milik TNI AU, TNI AL dan TNI AD dari jenis pesawat fix wing maupun rottary wing (helikopter), baik pesawat tempur maupun pesawat angkut. Kecelakaan pesawat militer tidak hanya mengakibatkan kerugian materil saja, tetapi juga kerugian personel yang menewaskan awak pesawat dan juga para penumpang.

28 Maret 2000
Pesawat Jet Hawk Mk-53 TNI AU jatuh di Bandara Iswahyudi, Madiun.

Juli 2000
Pesawat A-4 Skyhawk jatuh saat patroli rutin di Sulawesi Selatan.

21 November 2000
Pesawat latih jenis Hawk TNI AU jatuh di Pontianak.

8 Januari 2001
Pesawat Cassa N-212 TNI AL U-614 Timika menabrak Pegunungan Jayawijaya.

16 November 2001
Pesawat Hawk 200 mengalami gangguan saat take off.

20 Desember 2001
Pesawat Hercules C-130 A1329 Skud 31 tergelincir dan terbakar di Bandara Polonia.

28 Maret 2002
Dua pesawat latih Hawk Mk-53 (TT5310 dan TT 5311) tabrakan ketika sedang latihan aerobik.

27 Agustus 2002
Helikopter latih TNI AU Bell-47G Soloy jatuh di Pabuaran, Subang, Jawa Barat.

10 Februari 2003
Pesawat A-4 Skyhawk TNI AU tergelincir di Bandara Hasanuddin, Makasar.

22 April 2003
Helikopter BO-105 HS-7058 TNI AD jatuh di Desa Merbau, Aceh Utara.

30 Oktober 2003
Helikopter Sikorsky S-58T H-3408 jatuh di kebun kacang sekitar Lanud Atang Sanjaya, Bogor.

06 Juli 2004
Pesawat latih TNI AU AS-202B jatuh di areal sawah desa Serut, Kec Sukomoro, Kab Nganjuk.

12 Oktober 2004
Helikopter Bell 205 TNI AD jatuh di Desa Balng Rakal, Aceh.

01 Desember 2004
Pesawat F-16 TNI AU tergelincir di Bandara Hasanuddin, Makasar.

22 Desember 2004
Helikopter TNI AL Bell 416 jatuh di Nabire.

23 Desember 2004
Helikopter Super Puma NAS-332 dengan nomor lambung 3201 Buatan IPTN jatuh di desa Suren Gede, Wonosobo, Jawa Tengah.

21 Juli 2005
Pesawat CN-235 TNI AU jatuh ketika landing di Bandara Malikussaleh, Lokseumawe.

21 Juli 2005
Pesawat TNI AU OV-10 Bronco jatuh di hutan Cincing, Malang, Jawa Timur.

12 Oktober 2005
Helikopter S-58T H-3451 TNI AU jatuh ketika latihan di Lanud Sentani, Papua.

19 Juli 2006
Pesawat Cassa NC-212-200 TNI AD jatuh di tambak Cilendek, Semarang.

21 November 2006
Pesawat Hawk 209 TT-0207 TNI AU jatuh di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, karena kerusakan mesin.

23 Juli 2007
Pesawat OV-10F Bronco jatuh.

30 Oktober 2007
Pesawat Hawk 209TT 0203 TNI AU jatuh di Bandara Sultan Syarief Kasim, Pekanbaru.

30 Desember 2007
Pesawat intai Nomad P-833 TNI AL jatuh di perairan Sabang, NAD.

07 Januari 2008
Helikopter S-58T nyungsep  di desa Ogom, Riau.

28 Juni 2008
Pesawat militer Cassa 212 mengangkut 18 orang, termasuk 12 personil militer dan 6 warga sipil, yakni 3 orang asing berasal dari India, Inggris dan Singapura jatuh di Gunung Salak.

07 Maret 2009
Helikopter penerbad Hughes C-300 HL-4098 jatuh di tambak kelurahan Tugu, Semarang.

09 Maret 2009
Pesawat Fokker F-27 TNI AU jatuh di Bandara hussein Sastranegara, Bandung. Sebanyak 24 penumpang dan awak pesawat tewas.

20 Mei 2009
Pesawat Hercules C-130 A-1325 berawak 14 dan membawa 98 penumpang jatuh di desa Keplak, Kabupaten Madiun. Hampir semua penumpang tewas.

Juni 2012
Sembilan orang tewas setelah sebuah pesawat Fokker F-27 milik Skuadron Udara 2 TNI AU jatuh dekat Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma.

Agustus 2013
Pintu dari helikopter latih jatuh di wilayah pemukiman di Jakarta. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.

November 2013
Sebuah helikopter milik TNI AU jatuh di dekat perbatasan Indonesia-Malaysia. 13 orang tewas dalam kejadian ini.

Maret 2015
Dua pesawat Angkatan Udara dari tim akrobatik Jupiter jatuh dalam sebuah sesi latihan pada pameran Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015, di Malaysia. Pilot dari kedua pesawat selamat dalam insiden ini.

April 2015
Sebuah pesawat jet tempur F-16 miliki TNI AU terbakar di Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Kejadian berlangsung sesaat pesawat lepas landas.

30 Juni 2015
Pesawat Hercules  C-130 A-1310 Skud 32 jatuh dan terbakar sesaat setelah take off dari bandara Polonia, Medan karena mati mesin dan menabrak menara antena radio. Kejadian ini menewaskan seluruh awak dan penumpang pesawat sejumlah 122 orang.

            Rentetan kejadian kecelakaan pesawat militer milik TNI telah menewaskan banyak prajurit-prajurit berpotensi. Alutsista yang seharusnya menjadi alat bagi prajurit untuk menjalankan tugas menjaga negaranya, justru merenggut nyawa prajurit karena kecelakaan. Ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi TNI karena harus kehilangan prajurit-prajurit terbaiknya, bukan karena pertempuran, tetapi karena kecelakaan.

            Agenda untuk pemutakhiran alutsista TNI sudah diinisiasi sejak 2008. Kebijakan untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri pun sudah digulirkan. Namun pada kenyataannya, pembangunan alutsista TNI selalu terkendala masalah anggaran. Terlalu banyak kepentingan dari pihak-pihak di lembaga eksekutif maupun legislatif yang menentukan anggaran untuk pertahanan, juga kepentingan para elit militer di TNI itu sendiri yang mengakibatkan kondisi alutsista TNI seperti sekarang ini.

            Tragedi jatuhnya Pesawat Hercules  C-130 A-1310 Skud 32 telah menewaskan sejumlah 122 orang, termasuk sahabat kami Kapten Pnb Dandy Permana, SE., MM., dan menjadi sebuah  tragedi nasional di bulan Ramadhan. Semoga tragedi ini dapat membuka mata dan pikiran para pemangku kepentingan yang ada di lembaga legislatif maupun eksekutif, agar memberi perhatian khusus terhadap upaya pencegahan dan meningkatkan fokus kepada kondisi dan kelayakan alutsista pertahanan Indonesia untuk mewujudkan sistem pertahanan yang kuat dan disegani sekaligus memberi rasa aman bagi para personil yang mengawakinya.

imam s

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun