Mohon tunggu...
Bureg Sandeq
Bureg Sandeq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

... manusia gembira bernaluri imajinasi ... jagalah keamanan hati dan pikiran... ...jreeeeeeng...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokasmo, Sang Legenda Panggung Yang Terlupakan

18 November 2013   06:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:01 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1384729312368714238

[caption id="attachment_278610" align="alignnone" width="300" caption=""][/caption] Terlahir dari pasangan Asmo dan Sarminah di kampung Kebalen Wetan Surabaya. Mulai kecil sering diajak bapak nonton pertunjukan sandiwara Mis Cicih/Dardanella di Gedung Stasten di depan kantor pos besar Surabaya, dan gemar nonton Ludruk karna tidak jauh dari rumah ada Tobong tempat Ludruk berpentas, dan juga suka nonton kethoprak serta Wayang Orang. Mulai ikut kelompok drama ketika SMP. Di SMP 7 Kolombo Surabaya dan di SMS Trimurti Surabaya, kegiatan kesenian tetap berlanjut disamping kegiatan olahraga sebagai atlit atletik jarak jauh yang langganan menjuarai lari jarak jauh tingkat SMP/SMA se-provinsi. Waktu SMP dan SMA, bergabung dengan kelompok PENSITER (Penggemar Seni Teater Surabaya) bersama Anang Hanani dan Alm. Hari Matrais serta Alm. Susiar yang masih sepupu. Besrsama PENSITER berpentas naskah-naskah Tuan Kondektur, Pinangan, Pasien, Pagar Kawat Berduri Dll. Lulus SMA masuk Fakultas Hukum Universitas Airlangga, hanya dua tahun keluar karna tak ada biaya. Pada tahun 1966, sering nonton Srimulat di Taman Hiburan Rakyat Surabaya, sehingga banyak anggota yang kenal termasuk Alm. Budi SR (pelukis Surabaya) dan menjadi anggota tidak resmi. Pada tahun 1967 masuk AKSERA (Akademi Seni Rupa Surabaya) dan resmi bergabung dengan Srimulat sebagai pelukis reklame, melukis cerita-cerita Srimulat. Karna berlatar belakang teater, maka oleh Alm. Pak Teguh ditugaskan sebagai Artistik Panggung, Penata Rias, sekaligus sebagai pemain horor mendampingi Alm. Paimo. Pada tahun 1976, minta ijin keluar dari Srimulat menuju Jakarta untuk mengerjakan beberapa Film sebagai asisten Art Director bersama Alm. Pak Sudarsono. Antara lain mengerjakan beberapa film seperti Bandit Pungli ( Sutradara Lilik Sujiyo), Rajawali Sakti (Sutradara Sisworo Gautama), Detektif Dangdut, Binalnya Anak Muda. Pada tahun 1978, istirahat sejenak dari film, main-main ke Solo sebab Srimulat akan membuka cabang di Taman Hiburan Balekambang Solo. Kemudian, oleh Alm.pak Teguh diajak gabung kembali sebagai pemain horor, artistik panggung, penata rias. Lalu kemudian di tugaskan sebagai sutradara sekitar tahun 1980an. Sekitar tahun itu pula, Srimulat Solo pernah manggung di TIM dimana pertama kalinya kelompok Warkop ikut pentas. Setelah itu, di Solo awal masuknya Alm.Gepeng. kemudian ada Srimulat keliling yang anggotanya dari Srimulat Surabaya dan Solo. Kemudian menetap di Taman Ria Senayan Jakarta. Di Srimulat Solo masuk Alm.Basuki, Kadir, Tessi, Timbul, Gogon. Kemudian mereka direkrut ke Srimulat Surabaya dan Jakarta. Pada tahun 1986 Srimulat Solo berpindah ke Taman Tegal Wareng Semarang. Di sana kemudian masuk Nunung dan Polo. Srimulat Semarang bertahan sampai 1988, karna semua bergabung ke Srimulat Jakarta yang sudah mulai menurun. Ketika awal mulai dikontrak Indosiar, pak Tohir di tugaskan ke Srimulat Surabaya sebagai sutradara, sehingga tidak ikut merasakan menanjaknya pemain-pemain Srimulat Jakarta. Srimulat Surabaya bubar sekitar tahun 2004 dan pak Tohir kembali ke teater dengan bergabung Bengkel Muda Surabaya yang dimulai dengan proses naskah Pesta Pencuri dengan sutradara Zainuri. Kemudian pentas keliling Jawa pada tahun 2008 diantaranya di Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta, CCL Bandung, Teater Populer Jakarta dan berakhir di Festival Seni Surabaya. Mulai tahun 2009, mulai pentas monolog dan sempat pentas Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta dalam acara “Pentas Monolog diatas Usia 50 Tahun”. Memulai monolog garingan Jokasmo pada tahun 2011. Lalu mulai pentas keliling september 2011 yang dimulai dari STAIN Kediri, IAIN Surabaya, Desa Mojowarno Jombang, STIE Pare, STIKIP Pasuruan, UNISDA Lamongan, Universitas Yudarta Pasuruan, SMK Sukorejo Pasuruan, MA Cangakan Gresik. Lalu pada agustus 2012 mengisi acara pada Festival Monolo di Teater Ruang Solo dan UNIRO Tuban. Kemudian beristirahat sejenak karena memasuki Ramadhan dan Idul Fitri. Setelah itu melanjutkan pentas keliling mulai 15 September 2012 di STAIN Pekalongan, ISI Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, SMK 17 Magelang, Desa Langon Jepara,UMK Kudus, di Teater SS UNNES Semarang, STSI Bandung, UNSUD Purwokerto, kemudian 29 Desember 2012 di UNDAR Jombang. Awal Januari 2013 ikut menggarap film dokumenter bersama Zainuri di Surabaya. Setelah itu melanjutkan Monolog Jokasmo di mulai desa Lowayu Gresik, desa Tebuwun Dukun Gresik. Awal Februari ikut sebagai pemain di sebuah film indie bersama kelompok LOL Udinus Semarang. Setelah itu lanjut lagi dengan Jokasmo di Tegal, UNEJ Jember, Genteng Banyuwangi, lalu kembali ke Jepara, IAIN Surakarta, STAIN Purwokerto, SMP/SMK Pegandon Pekalongan. Lalu tampil sebagai eksebisi di penutupan Festival Monolog Bahasa Jawa di UNNES Semarang. Kemudian 4 April 2013 di Gedung F ISI Surakarta, yang dibantu oleh teman-teman Sanggar Jejak Surakarta. Juga dalam Mimbar Teater Indonesia September 2013 yang lalu, beliau tampil sebagai salah satu penampil monolog dengan memainkan lakon Mat Kasir, yang diadaptasi dari lakon Kasir Kita karya Arifin C. Noer. Dan beliau bertekad terus memainkan lakon Jokasmo yang akan berlanjut di beberapa kota lainnya. Nama : Sutohir Panggilan :Mastohir / Cak Tohir Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 29 September 1946 . *dituturkan langsung oleh narasumber kepada pengetik* . . . silahkan berkunjung dan bergabung dengan Fiksiana Community di facebook untuk saling berbagi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun