tabe'
tabe'
tabe'
kau dudukkan aku pada level tujuh dibawah mulia
itupun tak mengapa
asalkan kau berkahi aku pusaka
pusaka yang mengawalku menyebrangi kegandrunganku pada kecemerlangan lekuk kumandang suara
pusaka yang menemani pijak harapku pada kibaran langkah
pusaka yang menjagaku dari kemurungan angkasa saat matahari berdaun senyap diujung hujan
hoooong wilaheeeng
mengalir yang bukan hanyut
berpanas yang bukan terbakar
mendiam yang bukan hening
mendaki awan bertebing
memugar kepakan pekat pecahan kaca
mengilusikan segala gunung membumbung diatas jembatan
dan kudompetkan saphir-saphir yang mencoba membangkang dari etalasenya
yaaaa dende' wilaheeeng
dulang mendulang gerah senyum pada ujung rambut
skema rindu kepada sang pemicu kalbu
yang selalu menasbihkan semesta pada kebiruan yang terang
yaaa dende' yaaa dende'
titenono
titenono
mua' diang diola
engkamotu matu' barakka'na cawana bulangnge
engkamotu matu' dalle'na cawana essoe
eling di eling
uddanikku lao ri mata bulangnge
nasaba'
tambar diting pa manini
tauli diting topa
anna massau
salili di alaweu
dan taburkanlah segala warna yang terpuja
biar segala makhluk menembang gending riang
tabe'
tabe'
tabe'
**********
.
.
.
silahkan berkunjung dan bergabung dengan Fiksiana Community di facebook
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI