disinilah kemudian terhenyaknya
mabuk
mabuk
melayang menyisir segala khayal yang masih tersisa
dipinggir subuh dengan gagahnya
lalu muntah membanjiri selaput langit timur
menunggu sunggingan semangat dari seberang aspal
tetap saja tersembah setingginya sembah harap
beserta keringat yang semerbak meraba getir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!