Keamanan bandara adalah aspek yang sangat penting dalam sistem transportasi udara global. Bandara tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit bagi penumpang dan barang, tetapi juga sebagai titik awal dan akhir dari perjalanan udara yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari maskapai penerbangan, otoritas bandara, hingga petugas keamanan. Mengingat tingginya volume lalu lintas penumpang dan barang yang melintasi bandara setiap hari, pengawasan dan penegakan keamanan yang ketat menjadi keharusan untuk melindungi keselamatan publik, mencegah ancaman teroris, serta memastikan kelancaran operasional bandara itu sendiri.
Berbagai peristiwa yang terjadi di bandara sepanjang sejarah menunjukkan bahwa kelemahan dalam pengawasan dan protokol keamanan dapat berakibat fatal. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa aspek krusial dari pengawasan keamanan bandara dan menjelaskan mengapa hal tersebut sangat diperlukan dalam menjaga keselamatan penerbangan dan ketertiban di bandara.
1. Pencegahan Aksi Terorisme dan Ancaman Keamanan Lainnya
Salah satu alasan utama mengapa pengawasan di bandara sangat ketat adalah untuk mencegah potensi ancaman teroris. Bandara adalah titik yang sangat rentan terhadap serangan teroris karena merupakan infrastruktur kritis yang menghubungkan berbagai negara dan wilayah. Serangan teroris di bandara bisa mengakibatkan kerugian besar, tidak hanya dalam hal nyawa manusia, tetapi juga kerusakan pada fasilitas dan reputasi industri penerbangan itu sendiri.
Contoh:Â Pada 11 September 2001, serangan teroris terhadap World Trade Center dan Pentagon menggunakan pesawat yang dibajak saat berada di bandara. Ini menandai pentingnya langkah-langkah pencegahan yang ketat dalam setiap aspek operasional bandara, mulai dari pemeriksaan penumpang, pengawasan barang bawaan, hingga kontrol akses ke area-area sensitif.
Pengawasan ketat meliputi penggunaan perangkat pemindai tubuh, pemeriksaan barang bawaan, serta pengawasan oleh petugas keamanan di setiap titik kritis. Selain itu, bandara juga dilengkapi dengan teknologi pemantauan canggih, seperti kamera CCTV yang mampu memantau seluruh area bandara, dan sistem identifikasi biometrik yang memverifikasi identitas penumpang secara otomatis.
2. Menjamin Keselamatan Penumpang dan Personel Bandara
Keamanan bandara yang ketat tidak hanya bertujuan untuk mencegah ancaman eksternal, tetapi juga untuk menjaga keselamatan penumpang dan personel yang bekerja di bandara. Keamanan yang baik akan meminimalkan risiko kecelakaan atau insiden yang dapat terjadi akibat kelalaian atau tindakan yang tidak sah.
Contoh: Insiden kecelakaan pesawat akibat adanya pelanggaran prosedur keamanan, seperti pembobolan area terbatas oleh pihak yang tidak berwenang, bisa mengakibatkan kecelakaan fatal. Selain itu, pengawasan yang ketat juga penting untuk mencegah pencurian atau penyalahgunaan barang bawaan penumpang yang bisa mengarah pada tindak kriminal.
Pengawasan yang ketat mencakup pemeriksaan keamanan di seluruh area bandara, dari ruang tunggu hingga ruang perawatan pesawat. Dalam hal ini, pemeriksaan barang penumpang dengan alat seperti mesin pemindai sinar-X dan detektor logam adalah cara penting untuk mengidentifikasi potensi benda berbahaya atau ilegal yang dapat membahayakan keselamatan.
3. Pengelolaan Akses Terhadap Area Terlarang
Keamanan bandara yang efektif juga melibatkan pengelolaan akses yang ketat terhadap area terlarang. Bandara memiliki berbagai zona dengan tingkat akses yang berbeda-beda, mulai dari ruang check-in hingga ruang kontrol menara pengawas dan area landasan pacu. Pengawasan yang ketat terhadap akses ke area-area ini sangat penting untuk mencegah infiltrasi dari individu yang tidak berwenang.
Contoh: Di banyak bandara internasional, untuk masuk ke area landasan pacu atau ruang kontrol menara pengawas, seseorang harus memiliki izin khusus. Bahkan akses ke ruang terminal tertentu yang sensitif bisa dibatasi hanya untuk personel dengan ID yang valid. Salah satu contoh pengelolaan akses ini adalah penggunaan kartu identitas elektronik dan pemindaian wajah untuk memverifikasi izin akses setiap individu. Di Indonesia sendiri semua bandara mensyaratkan seseorang memiliki PAS bandara untuk memasuki daerah tertentu didalam area bandara.
Dengan pengawasan ketat, bandara dapat memastikan bahwa hanya personel yang telah terverifikasi dan berwenang yang dapat memasuki area-area tersebut, yang mengurangi risiko potensi ancaman yang dapat timbul dari individu yang tidak memiliki izin.
4. Menangani Ancaman Keamanan Siber
Keamanan bandara tidak hanya terbatas pada fisik dan pemeriksaan langsung. Ancaman dunia maya juga telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir, mengingat banyak sistem operasional bandara, seperti jadwal penerbangan, pemrosesan tiket, dan kontrol lalu lintas udara, sangat bergantung pada sistem komputer dan jaringan internet.
Contoh: Pada tahun 2015, bandara internasional di Belgia, Brussels, menjadi target serangan siber yang menargetkan sistem komputer bandara untuk mengacaukan operasionalnya. Keamanan siber yang ketat, seperti firewall, pengawasan jaringan, dan sistem pemulihan bencana, menjadi sangat penting dalam menjaga kontinuitas operasional bandara.
Mengelola ancaman siber di bandara melibatkan implementasi protokol keamanan yang kuat untuk sistem TI, serta pelatihan personel dalam mendeteksi dan menangani potensi serangan siber yang dapat mengganggu operasional bandara.
5. Perlindungan Terhadap Barang dan Kargo
Bandara juga berfungsi sebagai titik transit untuk pengiriman barang dan kargo. Pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah penyelundupan barang ilegal atau berbahaya yang dapat merusak keamanan nasional atau menyebabkan kerugian ekonomi. Barang yang dibawa melalui bandara harus melewati prosedur pemeriksaan yang ketat untuk memastikan bahwa mereka tidak mengandung bahan terlarang, seperti narkotika, senjata, atau bahan peledak.
Contoh: Di Bandara Internasional Dubai, setiap kargo yang masuk atau keluar harus diperiksa dengan mesin pemindai dan diperiksa manual jika dicurigai. Keamanan bandara juga melibatkan pengawasan terhadap bea cukai dan kepabeanan yang berfungsi untuk mencegah penyelundupan barang-barang terlarang.
6. Pencegahan Terhadap Penyebaran Penyakit Menular
Bandara juga berfungsi sebagai pintu gerbang internasional bagi pelancong dari seluruh dunia. Dalam situasi global seperti pandemi, pengawasan di bandara menjadi lebih penting dari sebelumnya untuk mencegah penyebaran penyakit menular antarnegara.
Contoh: Pada pandemi COVID-19, banyak bandara di seluruh dunia memperkenalkan pemeriksaan suhu tubuh, tes PCR, dan pemakaian masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. Dengan pengawasan ketat, bandara dapat mengidentifikasi penumpang yang mungkin terinfeksi dan mencegah mereka untuk melanjutkan perjalanan.
Keamanan Bandara adalah Aspek Penting terhadap Keberlangsungan Bandara itu Sendiri
Keamanan bandara adalah aspek yang sangat vital dalam industri penerbangan. Pengawasan yang ketat di bandara mencakup berbagai elemen, mulai dari pencegahan terorisme, menjamin keselamatan penumpang dan personel bandara, hingga menangani ancaman siber dan penyebaran penyakit. Setiap lapisan pengawasan berfungsi untuk menjaga kelancaran operasional dan melindungi keselamatan semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, pengawasan yang efektif dan berkelanjutan sangat diperlukan agar bandara tetap berfungsi dengan aman, efisien, dan bebas dari ancaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H