Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendapati diri dipengaruhi oleh pandangan atau pendapat orang lain, baik itu dari keluarga, teman, atau bahkan orang yang tidak kita kenal secara langsung. Ketika menghadapi kritik atau komentar yang negatif, mungkin kita mulai meragukan diri, merasa cemas, atau bahkan mengubah tindakan kita agar sesuai dengan ekspektasi orang lain. Padahal, terlalu sering mengkhawatirkan omongan orang lain bisa berakibat buruk bagi kesehatan mental. Dengan tidak selalu peduli terhadap pandangan atau penilaian orang lain, kita dapat menjaga kesehatan mental kita serta mempertahankan jati diri yang autentik.
Berikut ini beberapa alasan mengapa penting untuk tidak selalu peduli dengan omongan orang lain:
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Saat kita terlalu fokus pada omongan orang lain, kita mungkin cenderung merasa cemas tentang bagaimana kita dipandang atau dinilai. Kecemasan ini bisa muncul dalam berbagai aspek kehidupan---baik dalam hubungan sosial, pekerjaan, atau penampilan. Tidak peduli terhadap omongan orang lain bisa membantu kita mengurangi tekanan emosional yang disebabkan oleh ekspektasi eksternal, dan kita pun dapat menjalani hidup dengan lebih rileks dan santai.
Contoh: Seorang karyawan yang selalu khawatir akan pendapat orang lain di tempat kerja mungkin merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna, bahkan sampai melewati batas kemampuan dirinya. Namun, jika ia lebih fokus pada upaya melakukan yang terbaik tanpa harus memenuhi ekspektasi semua orang, ia akan merasa lebih tenang dan produktif.
2. Mempertahankan Jati Diri dan Keautentikan /Keunikan Diri
Setiap individu memiliki nilai, pandangan, serta tujuan hidup yang berbeda. Ketika kita terlalu mengkhawatirkan pandangan orang lain, kita cenderung menyesuaikan diri dengan standar orang lain dan perlahan kehilangan keautentikan diri. Dengan membatasi perhatian pada omongan orang lain, kita bisa fokus pada nilai-nilai yang penting bagi diri kita sendiri, sehingga tetap setia pada prinsip dan tujuan yang ingin kita capai.
Contoh: Seseorang yang memiliki minat besar dalam bidang seni namun bekerja di sektor swasta mungkin menerima banyak kritik atau saran untuk mencari dan mendapatkan karier yang lebih stabil di kantornya. Jika ia terus mengikuti pendapat tersebut, ia mungkin akan mengabaikan hasratnya pada seni dan akhirnya merasa terjebak dalam pekerjaan yang tidak ia sukai.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Mengabaikan omongan negatif dari orang lain dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri. Ketika kita tidak membiarkan opini orang lain mempengaruhi pandangan kita terhadap diri sendiri, kita akan merasa lebih yakin dengan kemampuan dan potensi diri. Kepercayaan diri yang tinggi akan membantu kita mengambil keputusan dengan lebih mantap tanpa takut menghadapi penilaian orang lain.
Contoh: Seorang remaja yang terus-menerus mengkhawatirkan komentar negatif teman-temannya mungkin merasa minder dan takut mencoba hal-hal baru. Namun, dengan berhenti terlalu memedulikan komentar negatif tersebut, ia bisa lebih berani mencoba berbagai pengalaman baru yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
4. Memperkuat Ketangguhan Emosional
Dengan tidak selalu peduli pada omongan orang lain, kita bisa mengembangkan ketangguhan emosional, yaitu kemampuan untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh pandangan negatif dari luar. Ketangguhan emosional akan membuat kita lebih kuat menghadapi tantangan hidup, karena kita tahu bahwa kebahagiaan kita tidak bergantung pada penilaian orang lain.
Contoh: Seorang wirausahawan yang menerima banyak kritik di awal perjalanannya akan tetap tegar jika ia tidak terlalu memikirkan omongan negatif orang lain. Ketangguhan ini membantunya untuk fokus pada visi dan misinya, meskipun ada banyak orang yang meragukan kemampuannya.
5. Memelihara Hubungan yang Sehat
Mengabaikan omongan yang merendahkan atau memojokkan dari orang lain membantu kita mempertahankan hubungan yang sehat dan tidak toksik. Kita bisa memilih untuk hanya mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung kita secara positif, sehingga lingkungan sosial yang kita miliki mendukung kesehatan mental kita.
Contoh: Jika seseorang berada dalam lingkaran pertemanan yang selalu memberikan komentar negatif atau merendahkan, orang tersebut mungkin merasa tidak berharga. Namun, jika ia berani mengambil jarak dari teman-teman toksik tersebut dan fokus pada hubungan yang suportif, ia akan merasa lebih nyaman dan bahagia dalam bergaul.
6. Menghargai Diri Sendiri
Tidak peduli terhadap omongan orang lain juga merupakan bentuk penghargaan diri. Dengan memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan mental kita di atas penilaian orang lain, kita menunjukkan bahwa diri kita adalah sesuatu yang bernilai dan berharga. Kita pun tidak akan mudah merasa rendah diri atau tidak berharga ketika menghadapi kritik atau saran yang tidak membangun.
Contoh: Seorang ibu rumah tangga yang sering menerima komentar negatif tentang pilihan hidupnya padahal dia mengenyam pendidikan strata 2 bisa memilih untuk tidak terlalu peduli dan lebih fokus pada kebahagiaan keluarganya. Dengan begitu, ia tidak merasa rendah diri dan justru bangga dengan pilihannya.
Sudah Siapkah Menutup Telinga Kita dari Hal yang Mungkin Bisa Menghancurkan Kita ?
Tidak peduli terhadap omongan orang lain tidak berarti kita mengabaikan semua masukan yang mungkin bermanfaat bagi kita, tetapi lebih pada memilih untuk tidak membiarkan komentar yang tidak mendukung mengganggu kesejahteraan mental. Dengan tidak selalu memedulikan omongan orang lain, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang, bahagia, dan penuh kepercayaan diri. Kesehatan mental kita akan lebih terjaga, dan kita pun bisa menjadi pribadi yang lebih kuat serta autentik dalam menjalani kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI