Contoh: Seorang remaja yang terus-menerus mengkhawatirkan komentar negatif teman-temannya mungkin merasa minder dan takut mencoba hal-hal baru. Namun, dengan berhenti terlalu memedulikan komentar negatif tersebut, ia bisa lebih berani mencoba berbagai pengalaman baru yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
4. Memperkuat Ketangguhan Emosional
Dengan tidak selalu peduli pada omongan orang lain, kita bisa mengembangkan ketangguhan emosional, yaitu kemampuan untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh pandangan negatif dari luar. Ketangguhan emosional akan membuat kita lebih kuat menghadapi tantangan hidup, karena kita tahu bahwa kebahagiaan kita tidak bergantung pada penilaian orang lain.
Contoh: Seorang wirausahawan yang menerima banyak kritik di awal perjalanannya akan tetap tegar jika ia tidak terlalu memikirkan omongan negatif orang lain. Ketangguhan ini membantunya untuk fokus pada visi dan misinya, meskipun ada banyak orang yang meragukan kemampuannya.
5. Memelihara Hubungan yang Sehat
Mengabaikan omongan yang merendahkan atau memojokkan dari orang lain membantu kita mempertahankan hubungan yang sehat dan tidak toksik. Kita bisa memilih untuk hanya mengelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung kita secara positif, sehingga lingkungan sosial yang kita miliki mendukung kesehatan mental kita.
Contoh: Jika seseorang berada dalam lingkaran pertemanan yang selalu memberikan komentar negatif atau merendahkan, orang tersebut mungkin merasa tidak berharga. Namun, jika ia berani mengambil jarak dari teman-teman toksik tersebut dan fokus pada hubungan yang suportif, ia akan merasa lebih nyaman dan bahagia dalam bergaul.
6. Menghargai Diri Sendiri
Tidak peduli terhadap omongan orang lain juga merupakan bentuk penghargaan diri. Dengan memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan mental kita di atas penilaian orang lain, kita menunjukkan bahwa diri kita adalah sesuatu yang bernilai dan berharga. Kita pun tidak akan mudah merasa rendah diri atau tidak berharga ketika menghadapi kritik atau saran yang tidak membangun.
Contoh: Seorang ibu rumah tangga yang sering menerima komentar negatif tentang pilihan hidupnya padahal dia mengenyam pendidikan strata 2 bisa memilih untuk tidak terlalu peduli dan lebih fokus pada kebahagiaan keluarganya. Dengan begitu, ia tidak merasa rendah diri dan justru bangga dengan pilihannya.
Sudah Siapkah Menutup Telinga Kita dari Hal yang Mungkin Bisa Menghancurkan Kita ?