Mohon tunggu...
Ima Nursani
Ima Nursani Mohon Tunggu... Lainnya - Advanced Master Safety management in Aviation

Yuk bersama-sama selalu berusaha untuk belajar hal baru dan membagikannya jika bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pesawat Baling-Baling, Sebuah Teknologi Lama yang Masih Perkasa Mengangkasa

31 Oktober 2024   12:57 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski banyak keunggulan, pesawat baling-baling juga memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Kecepatan Terbang yang Lebih Lambat
    Pesawat baling-baling umumnya lebih lambat dibandingkan pesawat jet, sehingga untuk rute jarak jauh, waktu tempuh menjadi lebih panjang. Hal ini membuatnya kurang kompetitif untuk rute yang lebih dari 1.000 km.

  2. Tingkat Kebisingan
    Meski pesawat baling-baling modern sudah jauh lebih tenang, baling-baling tetap menghasilkan kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan pesawat jet, terutama di dalam kabin. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan negatif bagi kenyamanan penumpang.

  3. Terbatas untuk Penerbangan Ketinggian Rendah hingga Menengah
    Pesawat baling-baling umumnya beroperasi di ketinggian yang lebih rendah daripada jet, yang membuatnya lebih rentan terhadap cuaca buruk. Hal ini mengurangi kenyamanan dan keamanan untuk beberapa jenis penerbangan, terutama di area yang sering mengalami cuaca ekstrem.

Apakah Saat Ini Pesawat Baling-Baling Masih "Worth It"?

Melihat kelebihan dan kekurangannya, pesawat baling-baling masih dianggap "worth it" untuk penerbangan tertentu, terutama untuk rute jarak pendek, regional, atau daerah terpencil dengan infrastruktur terbatas. Pesawat baling-baling modern, khususnya yang menggunakan mesin turboprop, dirancang untuk memberikan performa maksimal di segmen ini, dengan tetap mempertahankan biaya operasional rendah dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Bagi maskapai yang melayani rute regional di Indonesia, di mana jarak antar pulau sering kali pendek dan infrastrukturnya terbatas, pesawat baling-baling adalah pilihan yang ekonomis dan praktis. Model seperti ATR 72, misalnya, tetap menjadi andalan banyak maskapai lokal karena kemampuannya untuk mendarat di landasan pendek yang sangat sesuai dengan kebutuhan wilayah geografis Indonesia.

Kesimpulan

Teknologi baling-baling mungkin sudah sangat tua, tetapi inovasi pada mesin dan desain pesawat telah membuatnya tetap relevan di era modern. Dengan biaya yang lebih rendah, efisiensi bahan bakar yang lebih baik pada kecepatan rendah, dan kemampuan beroperasi di wilayah terpencil, pesawat baling-baling tetap memiliki peran penting, terutama di sektor penerbangan regional.

 Di masa depan, pesawat baling-baling kemungkinan besar akan terus diandalkan di rute-rute yang menuntut efisiensi, fleksibilitas, dan adaptasi pada lingkungan yang unik seperti Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun