Urban Air Mobility (UAM) merujuk pada sistem transportasi udara yang menggunakan pesawat berteknologi canggih, seperti eVTOL (Electric Vertical Take-Off and Landing) untuk mengangkut penumpang atau barang dalam lingkungan perkotaan yang padat. Ide utama dari UAM adalah menciptakan solusi transportasi udara yang efisien, berkelanjutan, dan cepat, mengurangi kepadatan lalu lintas, serta meningkatkan konektivitas antar titik dalam kota dengan memanfaatkan ruang udara.
Perkembangan Urban Air Mobility di Dunia
Seiring dengan perkembangan teknologi baterai, kecerdasan buatan, dan otomatisasi, konsep UAM yang dulunya hanya wacana kini mulai berkembang pesat. Banyak perusahaan besar seperti Uber Elevate, Airbus, dan Hyundai berinvestasi dalam teknologi UAM, sementara perusahaan seperti Joby Aviation, Volocopter, dan Lilium sudah mengembangkan prototipe eVTOL yang dirancang khusus untuk mobilitas perkotaan.
Perkembangan regulasi juga mulai mengejar inovasi transportasi udara ini. Organisasi penerbangan seperti Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat dan European Union Aviation Safety Agency (EASA) di Eropa mulai merumuskan kerangka kerja dan regulasi untuk memungkinkan operasional UAM dalam beberapa tahun ke depan.Â
Langkah ini membuka jalan bagi komersialisasi UAM di kota-kota besar dunia dalam dekade mendatang.
Potensi UAM di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengadopsi UAM, terutama di kota-kota besar yang padat bangunan dan penduduknya seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung karena menghadapi tantangan kemacetan tinggi.Â
Selain itu, dengan geografis Negara Indonesia sendiri yang terdiri dari ribuan pulau, UAM bisa menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas antarkota dan antarpulau yang tidak selalu bisa dicapai melalui transportasi darat atau laut. UAM bisa menjadi alternatif transportasi cepat yang dapat membantu menghemat waktu dan memperbaiki sistem logistik, khususnya untuk mengatasi masalah distribusi di daerah terpencil.
Lebih jauh lagi, pertumbuhan populasi dan urbanisasi di Indonesia memberikan peluang bagi UAM untuk mendukung pembangunan ekonomi dan efisiensi dalam pergerakan manusia dan barang. Adopsi UAM juga bisa menjadi salah satu cara bagi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari sektor transportasi darat, mengingat banyak teknologi eVTOL yang mengandalkan listrik.
Faktor Pendukung Urban Air Mobility