Hawa yang kian berubah...
Merasuk ke dalam setiap...
Relung jiwa seorang muslim...
Memberikan rasa tersendiri
betapa hebatnya berkah ramadhan....
Mengalir perlahan...
Membasahi batin yang dulu kelam..
Dengan hangatnya sambutan dan ...
Banyak cinta di bulan ramadhan...
Pertemuan pertama dengan ramadhan...
Rasa hampa karena kemaksiatan....
Telah memenjarakan hati ...
Dari setiap kebaikan yang menyentuh....
ku tutup rapat dari setiap celah yang ada...
agar cahaya putih tak mampu menerangi...
Betapa gelap sudah hati ini...
Termakan buta akan keindahan dunia...
Tak ada penerimaan ...
Dimanapun aku berada...
Dengan jejak hitam masa lalu...
yang menjadi ukuran setiap orang melihat ku...
Hinakah sekarang pandangan kalian.....
Terhadap ku....
Terlihat tak sudi kalian memandang wajah ini...
Kemantapan hati...atas penolakkan jati diri...
Menyuruh ku untuk kian terjerumus...
Membenci mereka yang munafik...
Memampang wajah lugu seperti tak pernah berdosa....
Menyuruh ku berlabuh asa dalam....
Hari yang bernama puasa....
Pencarian yang tak kunjung berakhir...
membuat ku mendengar...
Denting-dentingan takbir mengalun....
Membahana dari setiap menara-menara masjid...
seolah mengetuk hati memberi tanda...
"Kembalilah"...
Tangisan seketika membasahi....
Jiwa yang kotor...
Keinginan bahagia kian kuat...
Kini....
Bersama ramdhan bulan...
Dimana hati ini telah membuka...
Bersama ramadhan....
Jiwa ku telah berlabuh...
pada khidmatnya kecintaan ku..
pada sang pencipta....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H