Rabu, 06 Maret 2024, pagi, kurs Rupiah terhadap Dollar AS yang ditransaksikan di Jakarta mengalami kenaikan poin dari yang sebelumnya Rp15.771 per USD menjadi Rp15.759 per USD. Menurut Departemen Perdagangan AS, pesanan pabrik AS mengalami penurunan sebesar 0,3% pada bulan Desember dan kembali turun seesar 3,6% pada bulan Januari, setelah diperkirakan penurunan sebesar 2,9%. Indeks jasa ISM (Institute for Supply Management) turun menjadi 52,6% pada Februari, dimana pada bulan Januari sebesar 53,4%. Data ISM ini menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan industri jasa AS, yang membawa pada tergelincirnya Dollar AS selama semalam.
      Pedagang di AS menunggu kesaksian Ketua The Fed, Jerome Powell, mengenai keadaan perekonomian AS. Menurut mereka, Powell akan menyampaikan bahwa The Fed akan menunggu data pendukung lainnya sebelum menurunkan suku bunga. Menurut CME FedWatch, ada kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 60% pada bulan Juni.
      Sore harinya, kurs Rupiah semakin menunjukkan performanya dari yang sebelumnya Rp15.579 per USD menjadi Rp15.705 per USD. Para pedagang masih setia menunggu pidato Powell terkait arahan kebijakan moneter. Selain itu, juga terkait pandangan The Fed mengenai inflasi. Powell perlu menyusun strategi secara hati-hati ketika berbicara dengan Komite Jasa Keuangan DPR di hari Rabu (6/3) dan dengan Komite Perbankan Senat di hari Kamis (7/3).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H