Mohon tunggu...
Ima Apriany
Ima Apriany Mohon Tunggu... -

lagi menikmati the journey of motherhood...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-anak yang Melihat Fenomena di Commuter Line

14 Juli 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerbong Khusus Wanita 8, berangkat dari Bojong 6.03

Di Citayam naik seorang ibu dengan anak sekitar umur kelas 1 SD trus dua-duanya berdiri jarak setengah meter dengan saya, si anak meluk kaki ibunya

Saya                     : Ibu turun dimana?

Ibu bawa anak     : Gambir

Saya                     : masuk aja Bu, minta duduk di sana, mungkin anaknya bisa duduk. Mas, bantuin ibunya dong (ke sentinel yang jaga pintu)

Sentinel              : Gak ada gunanya Bu, susah Bu kalau udah gini

Saya                     : Setidaknya anaknya yang bisa duduk mas, kasihan (duh gada usahanya, gak berguna katanya)

Ibu samping saya : Iya Bu, susah lagian ini gak dekat sama tempat duduk prioritas (yee si ibu ini malah belain sentinel.. bukannya bantuin)

Saya                     : Saya juga punya anak kecil jadi tahu gimana rasanya (pengen bilang semua tempat duduk itu yaa prioritas, tapi urung bilang..   gak bakal ditanggapin positif kayaknya huhu)

Akhirnya saya bilang ke ibu dan anak itu..

Saya                     : coba agak masuk kesana bu, kalau dekat pintu nanti kedorong sama orang yang masuk, kasian anaknya

.... terdiam, menerawang tentang Commuter Line...sepertinya sejak ada commuter line ini orang-orang jadi tambah egois, makin jarang yang mau berbagi tempat duduk. Akankah terlahir generasi egois dari para personel penumpang KKW yang cuek dan egois?

Anak-anak yang melihat fenomena keegoisan akan belajar menjadi dewasa yang egois juga kan?

kereta melaju, buka pintu tiap stasiun, sampai di Pondok Cina...

Sentinel di pintu: jangan maksa masuk... kereta berikutnya di belakang...

Penumpang merangsek saja

di UI juga begitu

Sentinel di pintu: jangan maksa masuk... kereta berikutnya di belakang...

Saya: (dalam hati) ko teriaknya malah jangan masuk, ya gak ada gunanya mas.. emang kereta belakang dijamin gak penuh?

Semoga semua orang membuka hati bahwa tempat duduk semuanya adalah prioritas, bukan cuma TDP pojok yang tertera stikernya.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bukan dikutip dari hadis tapi saya percaya hakikatnya:

"Barangsiapa yang memudahkan perjalanan orang lain maka akan dimudahkan pula perjalanannya melintas sirotol mustaqim"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun