Mohon tunggu...
Sulistiana
Sulistiana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi S1 PWK UNEJ

SEMANGAT MENJALANI HIDUP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Bojong Sadar Akan Pentingnya Penyusunan RDTR dan Teknologi AISITARU

1 Maret 2022   22:44 Diperbarui: 1 Maret 2022   22:48 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kondisi Eksisting Kecamatan Bojong/dokpri

Kondisi Pandemi Covid-19 saat ini berdampak pada terhambatnya pembangunan yang sangat mempengaruhi seluruh sektor perekonomian antara lain rumah tangga, perusahaan, UMKM, aktivitas pariwisata dan juga lembaga keuangan. Hal ini perlu adanya pemahaman penataan ruang kepada masyarakat itu sendiri bagi kepentingan ruang yang aman, nyaman, dan menerapkan pembangunan berklanjutan. Untuk mewujudkan masyarakat Kecamatan Bojong yang sadar bagaimana pentingnya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang yang dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam pemanfaatan ruang dan perkembangan pada berbagai kawasan yang mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu karena adanya intensitas kegiatan yang dilakukan oleh penduduk. Untuk mencapai keberhasilan dalam perwujudan kesadaran masyarakat Kecamatan Bojong terkait penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Bojong dilakukan pengambilan data yang akurat berupa pengambilan data ke instansi terkait dan survei lapangan secara langsung serta sosialisasi penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang (AISITARU) penataan ruang ke masyarakat sebagai sasaran utama dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Bojong. Dengan adanya kegiatan ini sangat membantu pemerintah dalam menyukseskan percepatan penyusunan RDTR Se-Indonesia dan menjadikan Kecamatan Bojong wilayah yang sukses dalam pemanfaatan ruang serta menciptakan masyarakat yang dapat hidup layak secara ekonomi.

Dalam perancangan suatu kota dengan baik sangat diperlukan guna mengantisipasi jika adanya lonjakan pandemi atau terjadinya hal yang tidak dapat diprediksikan di masa yang akan datang. Selama pandemi ini masih ada perencana dituntut untuk kritis dalam menghadapi fenomena dan dampak yang ada khususnya terhadap tata ruang dan wilayah untuk memastikan penanganan pandemi ini dapat berjalan efektif dan efisien dalam penyusunan rencana pemulihannya.

Dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan dokumen acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pemanfaatan ruang untuk menyusun rencana wilayah kota/kawasan perkotaan yang terperinci sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang membahas bahwa lingkup kegiatan pelaksanaan penataan ruang meliputi tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan tata ruang, tahap pemanfaatan ruang, dan tahap pengendalian pemanfaatan ruang.

Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang paham tata ruang dan teknologi AISITARU agar pembangunan dapat terarah, penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Bojong juga harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan. Segala bentuk kebutuhan dan kendala yang dialami masyarakat harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan RDTR Kecamatan Bojong. Rencana tersebut menjadi pedoman dan acuan bagi proses perencanaan dan penataan ruang Kecamatan Bojong yang dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan pada berbagai kawasan yang mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu karena adanya intensitas kegiatan yang dilakukan oleh penduduk.

Masyarakat yang dirasa cukup mampu untuk memanfaatkan teknologi informasi menjadi peluang untuk mengenalkan tata ruang kepada masyarakat, karena teknologi informasi memiliki peran penting dalam pemenuhan segala kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, untuk mewujudkan penataan ruang yang baik, memang selayaknya masyarakat mengerti teknologi terkait penataan ruang yang nantinya akan berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat di seluruh sektor perekonomian antara lain rumah tangga, perusahaan, UMKM, aktivitas pariwisata dan juga lembaga keuangan.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan pada 23 Agustus 2021 sampai 19 November 2021. Metode yang digunakan untuk mencapaikan tujuan program mewujudkan masyarakat yang paham terkait tata ruang dan teknologi, yaitu melalui pendampingan dan pelatihan secara langsung ke masyarakat terkait pentingnya Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Bojong bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat di seluruh sektor perekonomian antara lain rumah tangga, perusahaan, UMKM, aktivitas pariwisata dan juga lembaga keuangan dan pelatihan berupa cara penggunaan AISITARU (Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang) yang tentunya dalam pengaplikasian ini mampu memberikan informasi kepada masyarakat terkait tata ruang yang ada di Kabupaten Pekalongan khususnya Kecamatan Bojong serta pendampingan kepada masyarakat bagaimana pemanfaatan lahan yang baik dan benar sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menyukseskan program-program yang telah disusun, maka penulis membuat beberapa tahapan yang dilakukan selama KKN dijelaskan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan edukasi antara lain:

Perencanaan 

Dalam tahap perencanaan dengan melakukan observasi ke masing-masing desa di Kecamatan Bojong untuk memahami bagaimana karakteristik masyarakat, kondisi eksisting wilayah yang dimiliki masing-masing desa agar nantinya penulis dapat menganalisis potensi dan permasalahan serta memberikan saran terkait penataan ruang yang baik sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dan masyarakat nantinya dapat berperan langsung dalam pengembangan potensi wiayah nya. Berikutnya, menentukan bahan materi pendampingan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Pelaksanaan  

Pada tahapan pelaksanaan program KKN disini saya selaku mahasiswa melakukan kegiatan selama 64 hari yang dilakukan secara online dan offline. Dari pembimbingan oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dan dilanjut dengan praktek langsung atau pendampingan, sosialisasi, dan pendampingan bersama kepada sasaran yaitu masyarakat Kecamatan Bojong.

Edukasi dan Evaluasi

Pada tahap edukasi, mahasiswa melakukan pendampingan kepada sasaran secara langsung atau offline dengan mempertimbangkan kemudahan, karena sistem offline dinilai lebih efektif dibandingkan sistem online untuk memberikan sosialisasi terkait pentingnya Rencana Detail Tata Ruang bagi suatu wilayah khususnya di kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan dan pelatihan mengenai cara pengoperasian teknologi informasi AISITARU (Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang)

Pada tahap evaluasi, dilakukan untuk melihat keberhasilan kegiatan mulai dari awal, proses sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan serta hasil dari kegiatan yang berjalan.

 HASIL 

Sosialisasi penataan ruang dan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Bojong dan Pelatihan pengoperasian AISITARU bukan hanya sekedar formalitas yang digunakan dalam rangka menyukseskan penataan ruang yang ada, kegiatan ini dilakukan dengan pencarian data ekonomi, data fisik wilayah Kecamatan Bojong, data transportasi, hingga ke data penggunaan lahan yang nantinya dilakukan pengolahan data berupa analisis ekonomi dan sektor unggulan hingga ke analisis penggunaan lahan agar dalam kegiatan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan ke masyarakat dapat sesuai sasaran  dan masyarakat dapat secara langsung mengetahui peruntukan lahan di setiap daerahnya masing-masing. 

Alasan diadakan program tersebut karena kurangnya wawasan masyarakat terkait tata ruang yang sesuai peraturan perundang-undangan sehingga penulis sebagai mahasiswa KKN harus memberikan sosialiasi, pendampingan, dan pelatihan mengenai tata ruang dan AISITARU agar masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan terkait penataan ruang dan peraturan yang berlaku, hal ini juga dapat memudahkan masyarakat dalam mengikuti birokrasi untuk mengurus administrasi lahan yang dimiliki.

Tahap Perencanaan

Tahap pendampingan dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang melek tata ruang mencakup beberapa kegiatan yaitu kegiatan ini mahasiswa KKN melakukan wawancara dengan 22 Kepala Desa yang ada di Kecamatan Bojong untuk menanyakan terkait potensi dan permasalahan yang terjadi di masing-masing desa. Dalam wawancara juga terjadi diskusi antara mahasiswa KKN dengan masing-masing Kepala Desa terkait perencanaan ruang yang telah dilakukan dan keluhan yang dirasakan masyarakat terkait ketidaksesuaian penggunaan lahan yang ada. 

Selain wawancara juga dilakukan observasi kondisi eksisting wilayah Kecamatan Bojong secara langsung oleh mahasiswa KKN dan pencarian data ke dinas-dinas terkait sehingga pada tahap perencanaan yang dilakukan yaitu pembuatan materi pelatihan dan persiapan untuk memberikan saran dan masukan kepada masyarakat saat sosialiasi, pelatihan, dan pendampingan sebagai sarana mewujudkan masyarakat yang sadar akan pentingnya Rencana Detail Tata Ruang dan penggunaan AISITARU dalam controlling pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah di Kecamatan Bojong.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, membuat materi dengan data-data yang sebelumnya diperoleh dari wawancara, observasi, dan dari Dinas terkait dengan melakukan pengerjaan Analisis struktur internal WP, Analisis sistem penggunaan lahan, Analisis kedudukan dan peran WP dalam wilayah yang lebih luas, Analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan WP, Analisis sosial budaya, Analisis kependudukan, Analisis ekonomi dan sektor unggulan, Analisis transportasi, Analisis sumber daya buatan, Analisis kondisi lingkungan binaan, Analisis kelembagaan, Analisis pembiayaan pembangunan serta Analisis daya dukung dan daya tampung lahan. Pembuatan materi ini yaitu 1) Materi terkait pentingnya Rencana Detail Tata Ruang. Materi sosialisasi ini bermanfaat untuk menjadi bekal awal bagi masyarakat untuk kedepannya tahu terkait urgensi penataan ruang. 2) Pendampingan mengoperasikan AISITARU (Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang). Pendampingan ini bertujuan mempromosikan ke masyarakat dengan memberikan informasi penggunaan lahan yang ada di kecamatan Bojong.

Kegiatan sosialisasi dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan terkait pentingnya penataan ruang dan dilakukan sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan. Beberapa kegiatan yang dibuat diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang sadar terkait penataan ruang dan tekonologi AISITARU serta bisa mempercepat penyusunan RDTR Se-Indonesia dengan sasaran utama izin pengendalian ruang dengan memanfaatkan data dan pengolahan data analisis.

Gambar Survei Penggunaan Lahan/dokpri
Gambar Survei Penggunaan Lahan/dokpri

Gambar Sosialisasi Penataan Ruang/dokpri
Gambar Sosialisasi Penataan Ruang/dokpri
Gambar Pelatihan AISITARU/dokpri
Gambar Pelatihan AISITARU/dokpri
Gambar Tampilan AISITARU Kab. Pekalongan/dokpri
Gambar Tampilan AISITARU Kab. Pekalongan/dokpri
Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi kegiatan dilakukan untuk melihat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan mulai dari awal, proses persiapan berupa waancara, observasi, dan penyiapan materi hingga tahap pelaksanaan kegiatan yang nantinya digunakan sebagai bentuk penilaian kinerja mahasiswa dalam mewujudkan masyarakat yang sadar pentingnya Rencana Detail Tata Ruang dan sebagai masukan bagi mahasiswa terkait analisis serta program yang dilakukan.

Gambar Monitoring dan Evaluasi Program/dokpri
Gambar Monitoring dan Evaluasi Program/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun