[caption id="attachment_240902" align="aligncenter" width="500" caption="Ian Antono, Man Kidal & Ramli Sarip : Menggebrak National Stadium Kuala Lumpur, Malaysia"][/caption] Sejarah musik Rock Indonesia dan jiran-nya Malaysia adalah sejarah panjang persahabatan diantara para rocker melayu. Ahmad Albar, vokalis band rock legendaris Indonesia, God Bless, pernah meneriakkan "Terimakasih Kualalumpur !" sementara Ramli Sarip, pentolan Black Dog Bones, kelompok pelopor musik rock di negeri asal Upin & Ipin itu pernah pula dengan lantang meneriakkan "Thank you, Jakarta !" Ya, wabah rock di era 70-an yang pernah melanda dunia sempat juga menjadi wabah dikawasan Asia Tenggara. Para pionir musik rock, terutama dari Indonesia dan Malaysia, silih berganti tampil dihadapan para fanatikan rock di kota-kota besar kedua negara pada waktu itu. Dari sinilah terjalin persahabatan antara para musisi Rock terkemuka dari masing-masing negara, yang bahkan terjalin erat hingga saat ini. Ian Antono, gitaris yang disebut oleh Man Kidal, dewa gitar Malaysia, sebagai gitaris rock paling berpengaruh dikawasan Asia Tenggara bahkan kerap diundang untuk tampil pada perhelatan-perhelatan penting negeri jiran tersebut. Mulai dari konser perhelatan Grand Prix F1 bahkan hingga konser kemerdekaan, gitaris yang juga dikenal sebagai Bapak Gitaris Rock Indonesia ini selalu mendapat applaus meriah dari publik Malaysia. Sambutan publik Indonesia terhadap para rocker Malaysia juga tak kalah meriahnya. Datang dengan hits slow rock-nya,Isabella, kumpulan Search dan vokalis berdarah Minang, Suhaemi Abdul Rachman a.ka. Amy, menjadi idola penikmat musik di tanah air. Tak cukup dengan Isabella, Search menggandeng penyanyi asal kota kembang, Inka Christy, untuk mencetak hits kedua mereka di Indonesia, Cinta Kita, yang merupakan daur ulang dari hits mereka di Malaysia, Fantasia Bulan Madu. Amy, sang vokalis Search, yang kini berusia 51 tahun mengakui, salah satu yang menjadi alasan atau influens-nya ketika memutuskan jadi penyanyi rock adalah rocker Indonesia, Ahmad Albar. Vokalis flamboyan yang akrab dipanggil Iyek itulah yang bikin Amy dan pemuda-pemudi Malaysia lainnya keranjingan musik rock, pasca menyimak lagu-lagu yang diusung sang legenda, baik ketika ia bergabung dengan God Bless, Gong 2000, Duo Kribo, maupun saat Iyek merilis album solo. [caption id="attachment_240905" align="aligncenter" width="500" caption="Ian Antono & Ramli Sarip : Dua Sahabat Lama"][/caption] Jejak rocker Indonesia begitu kentara terlihat di negeri Malaysia, saat saya berkunjung ke negeri itu dan bergaul dengan beberapa orang yang kebetulan bermain musik dan menyukai musik rock. Mereka hafal dan sangat fasih menyanyikan nomor-nomor rock Indonesia gubahan God Bless seperti : Semut Hitam, Kehidupan, Rumah Kita juga Bis Kota. Diluar karya Ian Antono dan Ahmad Albar, mereka juga memainkan nomor-nomor keras dari AKA, SAS, Rollies dan grup-grup Metal Indonesia 90-an seperti Power Metal, Boomerang dan /rif. Sama dengan para pendahulunya, Power Metal, Boomerang dan /rif ini juga sempat punya jadwal rutin menggebrak panggung rock Malaysia dan merilis albumya disana. Itulah makanya, orang Malaysia yang saya temui begitu hafal dan fasih memainkan nomor-nomor keras Made In Indonesia. Melihat begitu kentalnya persahabatan diantara para musisi rock Indonesia dan Malaysia- sampai-sampai waktu Ramli Sarip sakit Ian Antono Cs sempat-sempatnya menjenguk-, kelihatannya riak-riak besar juga riak-riak kecil yang kerap memercikkan api diantara kedua negara tidak punya pengaruhnya bagi para rocker. Rocker Indonesia dan Malaysia bisa selalu berdamai, sering satu panggung dan saling mengundang dalam perhelatan konser di negaranya masing-masing. Ketika tsunami terjadi di Aceh rocker-rocker Malaysia dan Indonesia bahkan menggelar konser amal bersama, untuk mengumpulkan dana bagi para korban bencana. Para politikus dan negarawan dari kedua belah negara tampaknya perlu belajar lalu menerapkan tips-tips tetap akur a la rocker Indonesia dan Malaysia, yang bersahabat erat dan saling menghormati sedari dulu. Setidaknya, ketika kepala sudah mumet dan pusing mengurusi berbagai masalah seperti TKW, Kasus Narkoba, Sengketa Perbatasan, yang kerap membuat kedua negara terlibat percekcokan. [caption id="attachment_240907" align="aligncenter" width="500" caption="Ian Antono & Rosli Mohalim (Sweet Charity) : Akhirnya Rosli Bisa Sepanggung Dengan Idolanya Semasa Remaja"][/caption] “Untuk tahap awal, yang paling mudah dan cepat dalam meniru kerukunan diantara para rocker tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan PM Nazib Tun Razak sebaiknya menginstruksikan staf kabinetnya untuk memanjangkan rambut a la Ramli Sarip atau mengkribokan rambut a la Ahmad Albar !”seloroh seorang kawan, waktu saya menceritakan persahabatan antar rocker Asean tersebut. Hahaha. Saya tidak mampu menahan tawa. Bukan karena kalimat selorohan, namun sebab mengkhayalkan apa yang terjadi bila kalimat selorohan itu benar-benar menjadi kenyataan. Bayangkan, jika itu benar-benar terjadi, bisa-bisa Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa dan koleganya dari Malaysia, Datuk Seri Anifah memanjangkan rambutnya sampai punggung sebagaimana vokalis Guns N Roses, Axl Roses, atau mantan vokalis Black Sabbath, Ozzy Osbourne. Kalau itu terjadi, Sultan Hasanal Bolkiah, kepala negara Brunei Darussalam, dan PM Singapura Lee Hsien Liong mungkin akan terkejut dan berteriak ”IT’S A ROCK N ROLL !” (abangedi/kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H