Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyayangi Papua seperti Gus Dur?

5 Desember 2018   06:27 Diperbarui: 5 Desember 2018   10:15 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin baca berita tewasnya 31 pekerja trans Papua oleh kelompok kriminal bersenjata? Duh ngeri banget, kok bisa terjadi pembunuhan itu? Duka mendalam untuk para korban. Dan untuk mengatasi situasi ini, militer dikerahkan kesana. Bukankah ini akan mendorong kondisi di Papua kian represif?

Sebelumnya pada tanggal 1 December kelompok kelompok mahasiswa Papua menggelar acara diberbagai kota yang ditangani dengan cukup represif, diantaranya dengan penangkapan 500 orang oleh polisi. Penangkapan itu dikecam, dan polisi melepaskan 200-an diantaranya.

Setara Institute mencatat pelanggaran HAM era Jokowi di Papua meningkat drastis. Belum lagi kasus 71 warga yang tewas karena kurang gizi. Yang juga parah adalah ketika warga Papua korban PHK Freeport mencari keadilan ke Jakarta tetapi tidak ditemui?

Bahkan saya pernah melihat video bagaimana warga Papua berteriak nangis histeris.ketika rumahnya digusur untuk pembangunan infrastruktur? 

Pendekatan Jokowi ke Papua adalah dengan pendekatan pembangunan. Benarkah itu yang dibutuhkan, ketika mereka bilang jalan itu dibangun palingnya untuk truk truk sawit?  

Setelah Freeport 'menghabisi' gunung emas dan mencemari tanah Papua senilai Rp 185 Triliun, maka hutan perawan di Papua dirambah hingga ratusan ribu hektar untuk sawit.

Padahal sudah moratorium sawit, tetapi banyak yang masih berani buka hutan, bahkan mengambii tanah tanah hutan adat warga Papua? 

Hutan sumber pangan mereka kini menjadi ladang ladang sawit yang bukan punya mereka? Dampak lingkungan pembukaan hutan untuk sawit diantaranya kebakaran hutan, tanah yang lebih rentan banjir dan longsor bagi warga Papua?

Jadi teringat Gus Dur, seorang humanis sejati yang menjadi President. Bagaimana Gus Dur menyayangi Papua dari hatinya. Beliau pernah bilang, mata saya buta, tetapi saya bisa merasakan air mata orang Papua.

Gus Dur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua.  Mengijinkan kongres rakyat Papua, dimana tokoh tokoh yang dianggap pemberontak bisa menumpahkan ide-idenya, unek uneknya. Mengedepankan dialog terhadap mereka. 

Bahkan lebih jauh, Gus Dur juga mengijjnkan bendera bintang kejora dikibarkan. Kata Gus Dur, apapun permintaan warga Papua akan diikuti, asal bukan minta merdeka saja. Yang penting tetap di pangkuan NKRI.

Itulah yang menyebabkan warga Papua juga sangat menghormati Gus Dur. Dan kini Papua kembali bergolak? Ternyata air mata itu kian tumpah disana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun