Kemarin liat TV soal pro kontra kartu Nikah setipis ATM yang dibuat oleh Kementrian Agama. Warga masyarakat yang ditanya ada yang bilang pemborosan. Ada yang bilang bagus juga inovasinya.
Untuk bikin kartu Nikah ini Kemenag menganggarkan Rp 1 Milyar cetak sejuta kartu dulu. Sementara tingkat pernikahan di Indonesia ada 2 juta pernikahan per tahun. Banyak juga yak, lagian ada musimnya emang, disaat tiap minggu di tiap jalan selalu ada janur kuningnya.
Sebenarnya penting gak sih kartu ini? Untuk sistem pendataan dan informasi yang terintegrasi emang sudah seharusnya. Tetapi dibikin jadi kartu? Apa untuk identifikasi status? Lah kan di KTP juga sudah ada, status menikah atau belum menikah.
Terus untuk apalagi? Kalau dari pengalaman kami, ada manfaat lain kartu Nikah ini. Untuk check in hotel syariah.Â
Soalnya pernah pengalaman ketika di Mesir. Sepulang suami kerja, malamnya kami ke Alexandria, tempat wisata indah ditepi laut. Begitu sampai sudah tengah malam, dan karena besoknya libur, hotel sudah pada penuh. Ada yang masih kosong, eh ternyata mesti nunjukin buku Nikah. Lah mana kepikiran dibawa yak, nenteng buku Nikah kemana mana.Â
Setelah itu coba yang lain. Gitu juga. Untung kali ini pihak hotelnya bisa diyakinkan kalau kami suami isteri oleh teman Al Azhar yang jago bahasa Arab. Dia juga bilang kalau dia mahasiswa All Azhar, nunjukin kartu mahasiswanya.
Kali lain, ketika beberapa bulan lalu ke Pariaman. Hotel online yang tersedia juga hotel syariah. Mikir juga gimana, apa mesti bawa buku Nikah yak. Ribet, takut hilang, secara kami rada teledor orangnya. Akhirnya saya fotokopi depan buku Nikah terus dilipat deh.Â
Sekarang banyak juga bertebar wisata halal. Bukan hanya makanannya yang halal, kadang pihak yang mau bikin hotel juga gak mau hotelnya jadi tempat macem-macem.Â
Jadilah bikin hotel syariah. Syaratnya Kalau yang inep laki perempuan ya kudu nunjukin bukti mereka sudah suami istri. Jadi gak ngeliat Agama, yang penting suami istri. Nah, kartu Nikah setipis ATM ini akan membantu. Karena praktis, gampang dibawa kemana mana, data valid terintegrasi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H