Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Naik Kapal Ketika Cuaca Buruk

4 Juli 2018   21:36 Diperbarui: 5 Juli 2018   02:35 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak tempat wisata di Indonesia yang membutuhkan kapal sebagai alat transportasi. Utamanya wisata danau, sungai, pantai, pulau. Kalau cuaca bagus, kapal dalam kondisi prima, biasanya perjalanan kapal akan menyenangkan. 

Saya ingat naik kapal di teluk Benoa, Bali. Kemudian juga ke pulau Gili Trawangan NTB. Apalagi kapal di Danau Toba, sudah berkali kali. Karena kalau pulang kampung ke Medan, mesti menyempatkan diri keluarga besar ke Danau Toba, kota Parapat. Sejauh ini tidak masalah, cuaca mendukung. Kapal pun tidak kelebihan muatan.

Apalagi kalau lautnya tipe selat, laut utara Jawa, ombaknya relatif gak tinggi. Tetapi coba naik kapal di laut selatan atau Samudera Hindia, waduh ombaknya bikin deg deg-an. Tinggi sekali.

Ombak laut selatan itu misalnya di Pangandaraan, Parangtritis, Cilacap. Pernah pas kami ke Ujung Genteng, dekat Pangandaran untuk lihat penangkaran penyu, baru sekali ini saya mengalami naik kapal nelayan mengarungi ombak setinggi gunung. Untung pulau yang dituju tidak terlalu jauh. 

Begitu juga ketika di Belitong. Mana ibuku dan ibu mertua ikut pula. Kami naik kapal nelayan ke pulau yang ada mercu suarnya. Cuaca mendung, hujan gerimis. Sejauh jauh mata memandang dilautan tidak ada kapal lain selain kapal kami. 

Ombakpun tinggi. Ibuku dan ibu mertua sudah wirid terus saking takutnya. Menenangkan diri mengingat betapa kecilnya kami berhadapan dengan lautan ciptaan Yang Maha Kuasa. Kecil sekali kita, merasa tidak berdaya. 

Karena cuaca buruk, kami gak sampe pulau yang ada mercu suarnya, tetapi singgah di.pulau antaranya (pulau burung?) yang pantainya indah, berpasir putih, dengan batu batu granit yang amat besar. Disini nunggu cuaca agak mendingan, baru balik ke Belitong.

Yang gak kesampean karena cuaca buruk adalah ketika hendak ke Karimun Jawa. Sudah naik kapal, dan kapal sudah berlayar sekitar setengah jam. Tiba tiba ditengah laut berhenti karena ada informasi didepan cuaca jelek, gelombang tinggi. Kami sempat menunggu dikapal di tengah laut. Tetapi karena cuaca tidak kunjung membaik, kapal balik dan berlabuh ke kota terdekat, kota Jepara. 

Dari sini saya berkesimpulan, ketika cuaca jelek, ada otoritas yang memperingatkan dan meminta kapal kembali. Dan kapalnya patuh. Gak ngotot meneruskan perjalanan. 

Intinya emang harus ada otoritas yang mengawasi, memperingatkan ketika ada masalah cuaca, kelebihan muatan, kondisi kapal dan persediaan keselamatan penumpang. Otoritasnya tegas jika melarang, dan beri sanksi jika tidak patuh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun