Impor yang tidak hati hatilah yang akan semakin melumpuhkan kemampuan petani Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negerinya.Â
Jadi inget dulu, dulu sekali dibawah Belanda tahun 1931 Indonesia menjadi produsen gula terbesar dunia. Â Kemudian hingga tahun 1990-an masih cukup memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kini untuk memenuhi dalam negeri saja begitu terseok seok, impor kian menjadi jadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!