Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gara-gara Tutur Tinular Tak Sabar Menanti Wiro Sableng

3 Januari 2018   17:31 Diperbarui: 4 Januari 2018   14:46 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Aduh, saya emang lagi ketagihan nonton serial silat Indonesia di RTV. Tadinya hanya karena keterusan nonton film kesayangan Adra, si bis kecil Tayo, kok setelahnya filmnya malah asik gini? 

Judulnya legenda Arya Kamandanu alias Tutur Tinular. Film ini film jadul yang tayang ulang. Pas era jadulnya saya malah gak ngeh ada film ini. Baru sekarang liat serialnya di tv swasta setiap jam 9 malam (sekarang dah ganti angling dharma).

Serunya serial Tutur Tinular bukan sekedarnya silatnya yang keren. Tetapi juga latar belakang ceritanya, tentang berdirinya kerajaan Majapahit oleh Raden Wijaya. 

Ceritanya juga banyak intrik soal ambisi kekuasaan,  hingga ada tokoh Meishin, seorang perempuan jago kungfu dari negeri Tiongkok yang lebih suka menjadi tabib wong cilik daripada tabib istana. Walaupun ilmu tabibnya mampu menyembuhkan raja Majapahit.

Gara-gara film ini, saya jadi baca lagi sejarah Majapahit. Serial ini habis ketika di Majapahit terjadi banyak pemberontakan, karena putra Raden Wijaya yang menggantikannya jadi Raja ternyata tidak mampu sebagai pemimpin. 

Disini muncul tokoh Gajah Mada, bayangkara kedaton yang menjadi kepercayaan Tribuana Tungga Dewi, yang kemudian menjadi Ratu Majapahit, menggantikan abangnya.

Jadi cerita silat Tutur Tinular ini emang seru banget. Nah gara-gara ini pula, saya baru tahu bahwa Wiro Sableng mau difilmkan. 

Wiro Sableng tentu juga amat legendaris. Bagaimana tidak, serialnya dibuat oleh Bastian Tito dari tahun 1967 hingga 2006 (39 tahun, serial terlama di dunia kali). Kisahnya berakhir ketika sang penulis wafat.

Nah, bagaimana membuatnya menjadi film layar lebar (bukan serial TV) tentu tantangan sendiri. Saya juga belum tahu apakah ada latar belakang sejarahnya? 

Mungkin juga tidak, karena fokusnya pada sosok tokoh Wiro Sablengnya. Dengan keunikan karakternya, berikut tokoh-tokoh silat lainnya yang beragam. 

Yang menarik, pemeran tokoh Wiro Sableng adalah Vino G. Bastian, yang ternyata anak sang penulis, Bastian Tito. 

Wah keren gak ya silatnya? Kan dia gak punya latar pesilat. Beda ma Iko Uwais yang emang juara silat atau Jet Li yang juara kungfu Tiongkok.

Semoga bagus deh filmnya. Udah gak sabar nih. Kalau bagus, kita bisa ikutan bangga, jika cerita-cerita silat Indonesia diangkat bukan saja secara nasional, tetapi juga mendunia.

Ya sudah gitu aja. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun