Kaum kafir Quraisyipun pulang kembali ke Mekkah dengan tangan hampa. Dan kaum muslim lega, bersyukur tetap bisa melanjutkan hidupnya di Habsyi ini.
Kemudian, ketika Nabi telah hijrah ke Madinah dan kehidupan Nabi serta para sahabat sudah semakin membaik, Nabi meminta agar rombongan yang hijrah ke Habsyi datang ke Madinah. Diantaranya adalah Ja'far bin Abi Thalib ra, sepupu Nabi, abang Ali bin Abi Thalib ra, yang juga sangat dicintai Nabi.
Ketika suatu peristiwa, Ja'far mengungkapkan rasa suka citanya dengan menari-nari berkeliling. Nabi bertanya, apa ini wahai Ja'far? Ja'far menjawab sambil tertawa, dia mengikuti cara orang Habsyi mengekspresikan rasa sukacitanya. Dan Nabipun tersenyum mendengarnya.
Yang menarik, walaupun belum pernah bertemu, hubungan Nabi SAW dengan Raja Negus sangat dekat. Beliau selalu menyampaikan salam kepada sang Raja. Bahkan, di suatu ketika sedang berbincang dengan sahabat, Nabi tiba-tiba terdiam, dan wajahnya sedih. Ketika sahabat bertanya, Nabi menjawab, baru saja Jibril menyampaikan berita kepada beliau, bahwa Raja Negus telah wafat. Kemudian Nabi SAW dan para sahabat mendoakannya.
Ini adalah pelajaran sejarah, mengenai interaksi antar agama yang indah. Jadi kenapa manusia sekarang mempersulitnya?
Ya Sudah, Selamat Tahun Baru Hijriah! Semoga masa depan yang lebih indah, lebih toleran menanti kita..!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H