[caption id="attachment_315568" align="aligncenter" width="432" caption="Sampah numpuk di Rawajati, menyumbat Ciliwung. Foto by Ilyani"][/caption] Rasanya percuma deh, pekerjaan berat yang dilakukan oleh Jokowi seperti pengerukan waduk, situ, bikin lancar aliran got-got dan sungai. Padahal beberapa hari yang lalu, aku dah terharu banget liat waduk Pluit, terus ada embung di sekitar ciracas yang sudah dikeruk dan diperluas, juga ada situ perbatasan pasar rebo dengan Bekasi yang kelihatan baru 'dibuka'. Sungai-sungai yang tak liat juga ndilalahnya lumayan sudah tidak bertabur sampah lagi. Dengan aliran yang lancar car car. Tetapi hujan yang mengguyur Puncak, Depok, Tangerang dan Jakarta memang tidak berhenti hingga beberapa hari ini. Jangankan Jakarta, Depok pun banjir, karena tanggul jebol. Tangerang sama saja, banjir. Begitu juga Bekasi. Di Jakarta, daerah yang langganan banjir ya banjir juga. Seperti Rawajati, dan beberapa titik lainnya. Hanya syukurnya begitu hari ini tidak hujan, banjir lumayan cepat surut. Nah, upaya sekeras apapun yang dilakukan Jokowi, kalau masih ada sampah ngider di saluran air, mesti air akan tergenang! Di titik manapun! Apalagi jika sampahnya bejibun, seperti yang tak lihat tadi di kali Ciliwung di area Rawajati. Ya ampun, siapakah gerangan yang 'tega' membuang sampah seperti ini? Menyebabkan banjir, karena aliran air menjadi tersumbat?
[caption id="attachment_315570" align="aligncenter" width="432" caption="Banjir Rawajati. Foto by Ilyani"]
Seandainya ada kesadaran seperti ini, pengen juga tiap mesjid misalnya habis jumatan melakukan bersih-bersih dan 'menjewer' masyarakat yang masih buang sampah sembarangan. Kadang sudah tidak bisa dihimbau lagi, tetapi berikan sanksi. Di dunia dan akhirat! Ya ampun, hehee
[caption id="attachment_315594" align="aligncenter" width="432" caption="Traktor Pengeruk Sampah. Foto by Ilyani"]
Di dunia kena sanksi berdasarkan Perda persampahan, di akhirat apa dihitung 'dosa' orang yang membuang sampah sembaranag karena bisa bikin banjir? Kan ada hadistnya orang yang memungut sampah/duri di jalanan, karena khawatir mencederai orang lain sudah termasuk pahala.
Ya sudah gitu aja, Salam Kompasiana!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI